Vaksin Covid-19

Peleburan Eijkman ke BRIN Dituding Hambat Pengembangan Vaksin Merah Putih

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Integrasi yang terjadi pada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), membuat proses pengembangan terhadap vaksin Merah Putih jadi terhambat.

Pengembangan terlambat: Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta pada Senin (17/1/2022) kemarin, mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan peleburan Eikjman dengang BRIN merugikan karena menghambat proses pengembangan vaksin.

Diketahui, Eijkman merupakan salah satu lembaga riset yang terlibat dalam produk vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan.

Jika sebelumnya ditargetkan bisa digunakan pada 2022, kemungkinan vaksin Merah Putih baru bisa dipakai pada 2023.

Rugikan negara: Menurutnya, dampak dari peleburan lembaga penelitian ini merugikan negara karena belum siapnya Indonesia menghasilkan vaksin sendiri. Malahan, belakangan muncul wacana pendirian perusahaan vaksin asing di Indonesia di saat pengembangan vaksin Merah Putih terhambat.

“Wacana pendirian perusahaan vaksin asing akan menjadi kerugian negara dari sudut ekonomis, transfer teknologi dan kemampuan dalam mengembangkan vaksin,” ucapnya.

Kompetisi pasar tak menguntungkan: Amin menambahkan, kehadiran lembaga atau perusahaan produsen vaksin luar negeri ini juga akan menghadirkan kompetisi pasar yang tak menguntungkan bagi Indonesia.

“Pasti juga akan menyulitkan anak-anak bangsa ini yang sedang berupaya meningkatkan kapasitasnya mengembangkan vaksin sendiri. Itu salah satu kerugian yang mungkin terjadi,” ucapnya.

Klaim BRIN peleburan memperkuat: Sebelumnya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko justru mengklaim lewat peleburan ini tim periset vaksin Merah Putih semakin diperkuat dengan integrasi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN.

“Tim semakin kuat karena ada tambahan periset kepakaran dari eks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan nanti Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan) juga,” kata Handoko. (zal)

Baca Juga:

7 Tim Peneliti Kembangkan Vaksin Merah Putih, Yang Tercepat Unair

Prabowo Booster Pakai Vaksin Nusantara, Disuntik Langsung Terawan

Pemerintah Desak Produksi Massal Vaksin Merah Putih Dipercepat

Share: Peleburan Eijkman ke BRIN Dituding Hambat Pengembangan Vaksin Merah Putih