Budaya Pop

KPAI: Adopsi Boneka Arwah Lebih Populer Dibanding Adopsi Anak Terlantar

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Boneka arwah alias spirit doll ramai diperbincangkan, usai sejumlah penggemar boneka tersebut mengadopsi mereka layaknya anak. Hal ini turut dikomentari oleh Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra.

Menurutnya, eksistensi program orang tua asuh bagi anak-anak terlantar justru kurang disorot, lantaran adopsi boneka arwah lebih populer.

“Kelihatannya program pemerintah ini kurang populer di tengah masyarakat. Sehingga ada masyarakat yang membandingkan dan menyayangkan fenomena menjadi orang tua dari boneka arwah dengan kebutuhan daftar orang tua pengganti di negara ini,” kata Jasra, dikutip dari Antara, Selasa (11/1/2022).

Anak terlantar meningkat: Jasra menyebut ada 67.368 data anak terlantar di Indonesia pada 2020. Kasus itu terus bertambah seiring dengan adanya kasus bayi dibuang atau terlantar.

Tidak hanya itu, anak-anak yang kehilangan orang tua secara mendadak selama pandemi COVID-19 juga memicu peningkatan anak terlantar. Diketahui, kasus anak terlantar karena hal itu mencapai 30.766 anak.

Masalah keluarga dan hukum: Anak terlantar juga disebabkan karena berbagai masalah keluarga atau terlibat permasalahan hukum.

“Belajar dari beberapa bencana alam dan bencana pandemi, anak-anak yang mendadak kehilangan orang tua, artinya perlu mendapatkan segera pengganti keluarga. Begitupun anak yang kehilangan orang tua karena perceraian, orang tua berhadapan dengan hukum, anak dalam masa pidana, anak dalam lembaga pengasuhan atau lembaga serupa yang menjadikan anak diasuh di luar keluarga,” ujar Jasra.

Butuh kehadiran orang tua: Berdasarkan hal tersebut, Jasra mengungkap kehadiran orang tua dalam keluarga yang harmonis dibutuhkan oleh anak-anak yang terlantar seperti itu.

“Mereka butuh kehadiran, yang layaknya orang tua bagi mereka agar dapat perhatian penuh dalam tumbuh kembangnya. Karena anak-anak yang terlepas dari keluarga diyakini bisa berkembang baik, bila pengasuh penggantinya menerapkan sistem keluarga,” pungkasnya. (zal)

Baca Juga:

Anggap Boneka Arwah Sebagai Anak, Tanda-Tanda Gangguan Mental

Kemenag Ingatkan Potensi Syirik Miliki Boneka Arwah

Tren Merawat Boneka, Antara Perilaku Eksentrik dan Budaya Supranatural

Share: KPAI: Adopsi Boneka Arwah Lebih Populer Dibanding Adopsi Anak Terlantar