Angka Pengangguran Turun, Menaker Klaim Kondisi Tenaga Kerja RI Membaik
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengklaim munculnya tren perbaikan di sektor ketenagakerjaan. Perbaikan ini, menurut Ida dapat terlihat dari kondisinya selama setahun terakhir situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Angka pengangguran turun: Menaker Ida Fauziyah menyebutkan, perbaikan itu terlihat dari indikator penurunan tingkat pengangguran terbuka pada 2021. Meski demikian, dirinya mengakui kondisi ketenagakerjaan belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi.
“Tapi beberapa indikator kunci memperlihatkan perbaikan dalam setahun terakhir. Pertama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) secara nasional menurun dari 7,07 persen pada tahun 2020 menjadi 6,49 persen pada tahun 2021,” kata Menaker seperti dikutip Antara, Senin (3/01/2022).
Data lainnya: Ida memaparkan, tingkat pengangguran terbuka sejauh ini masih terjadi mulai dari daerah perkotaan hingga perdesaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT perkotaan mengalami penurunan, dari 8,98 persen menjadi 8,32 persen.
“Di daerah pedesaan, dari 4,71 persen menjadi 4,17 persen pada 2021. Indikator yang lain adalah jumlah pengangguran dan tenaga kerja yang sementara tidak bekerja karena COVID-19 juga mengalami penurunan,” ujarnya.
Angka jumlah pengangguran terdampak COVID-19, lanjut diajuga mengalami perbaikan penurunan dibandingkan tahun 2022 sebanyak 2,56 jutamenjadi 1,82 juta orang pada 2021.
Upaya pemerintah: Selain itu, kategori tenaga kerja sementara tidak bekerja karena COVID-19 juga turun, dari 1,77 juta orang menjadi 1,39 juta orang. Meski indikatornya bergerak ke arah perbaikan, ia memastikan pemerintah tetap melanjutkan dan berupaya keras untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
“Dalam rencana kerja pemerintah tahun 2022, Presiden telah menetapkan bahwa tema pembangunan 2022 adalah pemulihan ekonomi yang didukung oleh reformasi struktural,” pungkasnya. (zal)
Baca Juga:
Tak Gunakan PP 36, Anies Revisi UMP DKI Naik 5,1 Persen
Terancam Ditindak Polisi, Buruh Justru Minta Gubernur Banten Minta Maaf
