207 Anak Korban Pelecehan Seksual di Sekolah Sepanjang 2021

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 207 anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di sekolah sepanjang 2021

Mayoritas pelakunya adalah guru atau tenaga pendidik.

Jumlah Kasus 2021: Merujuk data milik KPAI, 207 anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di sekolah terdiri dari 126 anak perempuan dan 71 anak laki-laki.

Angka tersebut merupakan jumlah korban dari 18 kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di sekolah sepanjang 2021.

Usia korban tercatat mulai dari 3 hingga 17 tahun, dengan rincian usia PAUD atau Taman Kanak-Kanak (TK) 4 persen, Sekolah Dasar (SD) 32 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 36 persen, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 28 persen.

Pelaku Mayoritas Guru: Kasus pelecehan dan kekerasan seksual kerap dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru sebanyak 10 orang atau 55,55 persen.

Kemudian disusul Kepala Sekolah atau Pimpinan Pondok Pesantren sebanyak 4 orang atau 22,22 persen, pengasuh 11,11 persen, tokoh agama 5,56 persen, dan Pembina Asrama 5,56 persen, sehingga total jumlah pelaku ada 19 orang.

Modus Pelaku: Modus kekerasan yang kerap dilakukan pelaku antar antara lain merayu korban dan memperlihatkan video porno, memanggil korban untuk datang ke ruangannya, hingga melakukan pencabulan ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

Rekomendasi KPAI: KPAI mendorong Kementerian Agama untuk segera memiliki Peraturan Menteri seperti Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan.

Selain itu, KPAI ingin Kemendikbud Ristek dan Kemenag segera membangun sistem perlindungan peserta didik selama berada di lingkungan sekolah dengan disertai penanganan dan penindakan kepada para pelaku.

Baca juga:

​Dahului Polisi, Warga Tangkap Sendiri Pelaku Pencabulan di Bekasi​

​Indonesia Darurat Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan​

​Kepsek Pendeta di Medan Dituntut 15 Tahun Bui karena Cabuli 6 Siswi​