Muhammad Zinedine Alam Ganjar dalam lawatannya menemukan perspektif baru di mana ada seorang anak muda yang berhasil menjadi produsen meja billiard di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Billiard yang umumnya berada di pasaran merupakan produk hasil impor. Menurut Alam ini menjadi suatu peluang usaha di mana kualitas produksi dari meja billiard dari Semarang bisa dipasarkan dan bersaing dengan produk impor.
“Ngeliat satu desa di Ambarawa bisa jadi sentra produsen billiard itu luar biasa sih karena ini perspektif baru bagaimana kita bisa mengembangkan suatu bisnis yang sebelumnya memang tidak terpikirkan dan ini menjadi sentra menjadi produksi billiard,” kata Alam, Selasa (23/1/2024).
Dalam keberhasilannya menjadi produsen meja billiard, Lest Billiard yang merupakan produsen tersebut masih menemukan sejumlah persoalan yang dihadapi.
Salah satu keresahannya yakni terkait dengan permodalan. Untuk itu, Alam menjelaskan pentingnya ada regulasi yang memudahkan untuk UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Selain itu, Alam mendengar keresahan seputar sulitnya menemukan bahan baku yang berkualitas sehingga menyulitkan produsen untuk berdaya saing dengan produk impor.
“Tadi juga banyak bicara soal keresahan-keresahan mereka harus bersaing dengan produk impor terus mereka juga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dan sejauh ini mereka sudah cukup baik dari segi kualitas cukup baik dari segi kualitas,” ujar Alam.
Padahal, dari segi kapasitas dan kualitas produksi, Alam melihat produsen tersebut memiliki kemampuan untuk produksi dalam jumlah yang lebih banyak, hanya saja potensinya yang belum dikerjakan secara maksimal.
“Cukup baik karena kapasitas produksinya mereka dalam satu kali produksi bisa membutuhkan 10 sampai 14 hari dan itu secara terus-menerus yang bisa disimpulkan adalah di sini made by order cuman belum sampai potensi yang maksimal,” ungkap Alam.
Terkait dengan penyerapan tenaga kerja sendiri, Alam melihat ini sebagai upaya baik dalam menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, menurutnya masih banyak desa yang memiliki potensi serupa sehingga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Bagaimana kita bisa memberikan kebermanfaatan lebih banyak orang di sekitar kita, contohnya di sini satu tempat aja bisa menampung sampai 25 orang tenaga kerja efeknya luar biasa,” jawab Alam.
Selain sirkulasi ekonomi yang meningkat, Alam pun menganggap ini sebagai upaya peningkatan produktivitas masyarakat yang selama kurang termanfaatkan peran dari para pemuda.
“Bukan cuman sirkulasi ekonominya aja tapi juga bagaimana ini bisa mengubah gaya hidup yang sebelumnya di tempat banyak yang cerita kalau anak mudanya banyak yang terpapar pergaulan negatif seperti mabuk minum tapi dengan adanya pusat ekonomi seperti ini mereka fokusnya teralih ke kegiatan positif dan produktif,” pungkas Alam.
Lest Billiard sendiri salah satu unit usaha yang memproduksi meja billiard di Indonesia. Tak hanya sebagai produsen, Lest Billiard memberikan jasa service dan menyediakan spare part pendukung yang sudah beroperasi sejak 2010.
Baca Juga:
Istigasah di Jawa Timur, Atikoh Ganjar Bicara Polio: Ini PR Bersama
Junjung Kesetaraan, Ganjar-Mahfud Janjikan Hapus Aturan Batas Usia Pelamar Kerja
Program Internet Gratis Ganjar-Mahfud Kini Dinikmati Masyarakat Lombok