Internasional

Pengadilan Buka Dokumen Kejahatan Seks Jeffrey Epstein, Dua Presiden AS Terseret

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Jeffrey Epstein/CBC Canada

Dua nama mantan presiden Amerika Serikat (AS)  disebut dalam dokumen pengadilan yang melibatkan Jeffrey Epstein terkait kasus perdagangan seks di bawah umur yang baru diungkap pada Kamis (4/1/2024). Kedua mantan presiden itu ialah Bill Clinton dan Donald Trump. Namun dalam dokumen itu disebutkan bahwa keduanya tidak terlibat kesalahan apa pun dalam kasus tersebut.

Clinton, yang terkadang terbang dengan pesawat pribadi Epstein, berulang kali tercantum dalam dokumen tersebut. Dia menjadi topik perdebatan setelah seorang saksi mengatakan dia melihat mantan presiden itu ketika dia menjadi tamu Epstein. 

Sementara nama Trump muncul dalam sebuah dokumen di mana Epstein dikutip mengatakan dia akan mengundang maestro real estate itu untuk bergabung dengannya di kasino. Dalam dokumen lain, seorang saksi mengatakan dia tidak pernah diminta melakukan hubungan seksual dengan Trump.

Melansir USA Today, kecurigaan yang dialamatkan kepada kedua mantan presiden itu dalam kasus ini, lantaran dalam dokumen sebelumnya disebutkan bahwa mereka sebagai penumpang pesawat pribadi Epstein. Namun keduanya tidak dituduh melakukan kesalahan.

Selama bertahun-tahun, para pendukung Trump dan Clinton menuduh masing-masing mantan presiden tersebut memiliki keterlibatan yang lebih besar dengan Epstein. Namun tidak ada dokumen baru yang mendukung klaim tersebut. 

Pose dengan Jeffrey Epstein

Trump diketahui pernah berpose bersama Epstein dan kekasihnya Ghislaine Maxwell dalam foto terkenal yang diambil pada tahun 2000 di Mar-a-Lago, klub pribadinya di Palm Beach. 

Pada tahun 2002 dia menyebut Epstein sebagai “pria hebat” dalam sebuah wawancara dengan Majalah New York. “Dia sangat menyenangkan untuk diajak berteman,” kata Trump. 

“Bahkan dikatakan bahwa dia menyukai wanita cantik sama seperti saya, dan banyak dari mereka berusia lebih muda,” sambung Trump.

Presiden yang dikenal populis itu lantas mengatakan dia telah memutus kontak dengan Epstein. “Saya sudah lama berselisih dengannya. Saya rasa saya sudah tidak berbicara dengannya selama 15 tahun,” kata Trump pada tahun 2019. 

“Saya bukan penggemarnya,” tambahnya.

Salah satu korban bersaksi bahwa setelah mendarat di Atlantic City, New Jersey, pada suatu kesempatan, Jeffrey berkata, “Bagus, kami akan menelepon Trump dan kami akan pergi ke…”

“Saya tidak ingat nama kasinonya, tapi, kita akan pergi ke kasino,'” sambungannya.

Keterlibatan Clinton

Sementara, juru bicara Clinton mengatakan, dia melakukan perjalanan ke Eropa, Asia dan Afrika dengan pesawat Epstein dan bahwa mantan presiden tersebut telah bertemu dengan pemodal tersebut di kantornya di Manhattan pada tahun 2002. 

“Presiden Clinton tidak tahu apa-apa tentang kejahatan mengerikan yang diakui bersalah oleh Jeffrey Epstein di Florida beberapa tahun lalu, atau kejahatan yang baru-baru ini dituduhkan kepadanya di New York,” kata juru bicara Clinton pada tahun 2019. 

Di antara dokumen-dokumen yang dirilis pada hari Rabu adalah transkrip pernyataan tahun 2016 di mana korban Epstein kedua bersaksi bahwa Epstein suatu kali pernah mengatakan bahwa Clinton menyukai mereka yang masih muda (mengacu pada perempuan). Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut. 

Diketahui pengungkapan dokumen berjumlah sekitar 60-an tersebut atas perintah Hakim Distrik AS, Loretta A. Preska. Pengungkapan dokumen tersebut atas persetujuan pihak-pihak yang namanya disebutkan dalam dokumen itu.

Dokumen-dokumen tersebut berasal dari gugatan hukum yang diajukan pada tahun 2015 oleh Virginia Giuffre, yang menuduh Epstein dan Maxwell telah menjerumuskannya dalam perdagangan seks dengan figur-figur terkenal.

Maxwell mengatakan bahwa Giuffre berbohong atas kesaksiannya melihat Clinton di pulau pribadi Epstein di Karibia. Perselisihan inilah yang menyebabkan nama mantan presiden begitu sering muncul di dokumen.

Sosok Epstein

Epstein merupakan seorang pemodal kaya yang dikenal suka bergaul dengan selebriti, ilmuwan, politisi, dan miliarder. Dia pertama kali ditangkap di Palm Beach, Florida, pada tahun 2005 atas tuduhan membayar seorang gadis berusia 14 tahun untuk melakukan hubungan seks. 

Melansir AP News, dia ditangkap pada tahun 2006. Lusinan gadis di bawah umur lainnya menggambarkan pelecehan seksual serupa, namun jaksa akhirnya mengizinkan pemodal tersebut untuk mengaku bersalah pada tahun 2008 atas tuduhan yang melibatkan satu korban saja. 

Dia menjalani hukuman 13 bulan dalam program pembebasan kerja penjara. Beberapa kenalan terkenal meninggalkan Epstein setelah dia dihukum, termasuk mantan Presiden Bill Clinton dan Donald Trump, namun banyak yang tidak. Epstein terus bergaul dengan orang-orang kaya dan terkenal selama satu dekade berikutnya, sering kali melalui kegiatan filantropis. Pelaporan oleh Miami Herald memperbarui dugaan terhadap skandal tersebut, dan jaksa federal di New York mendakwa Epstein pada tahun 2019 dengan tuduhan perdagangan seks. 

Dia kemudian ditemukan bunuh diri di selnya saat menunggu persidangan. Pengacara AS di Manhattan kemudian menuntut mantan pacar Epstein, Ghislaine Maxwell, karena membantu merekrut korban di bawah umur. Dia dinyatakan bersalah pada tahun 2021 dan menjalani hukuman penjara 20 tahun.

Baca Juga:

Platform Edukasi Zenius Tutup Usai 20 Tahun Beroperasi

Uni Emirat Arab Buka Pabrik Bir Pertama di Abu Dhabi

Sebanyak 103 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Saat Peringatan Wafatnya Tokoh Iran Qassem Soleimani

Share: Pengadilan Buka Dokumen Kejahatan Seks Jeffrey Epstein, Dua Presiden AS Terseret