Uni Emirat Arab (UEA) membuka pabrik bir pertamanya di Abu Dhabi. Langkah ini menandai upaya pelonggaran regulasi seputar penjualan, konsumsi, dan sekarang produksi alkohol di negara Teluk tersebut.
Pabrik pembuatan bir bernama Craft by Side Hustle dibuka di mal Galleria Al Maryah Island di Abu Dhabi, Sabtu (30/12/2023). Tempat itu terdiri dari gastropub dan pabrik bir mikro yang memfasilitasi produksi minuman beralkohol.
Melansir Middle East Monitor (MEMO), salah satu pendiri Side Hustle Brews and Spirits, Chad McGehee menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman makanan dan minuman yang inovatif dan otentik sesuai dengan standar tinggi UEA.
“Sebagai pendiri gerakan kerajinan lokal, kami mengakui tanggung jawab yang diberikan kepada kami dan dengan rendah hati serta bersemangat untuk membuka pabrik bir mikro kerajinan pertama di Abu Dhabi,” demikian pernyataan Chad seperti dikutip media lokal via MEMO.
Pembukaan pabrik bir pertama di UEA ini merupakan bagian dari perubahan undang-undang yang diterapkan di Abu Dhabi pada tahun 2021 silam. Regulasi itu memungkinkan pemegang lisensi alkohol untuk memfermentasi minuman beralkohol untuk dikonsumsi di tempat.
Negara Arab itu telah lama melarang aktivitas serupa sebelumnya. Otoritas UEA telah selama puluhan tahun memberlakukan pembatasan produksi alkohol di seluruh negaranya.
Dubai paling sering diidentifikasi sebagai emirat paling terbuka di antara emirat-emirat di sana. Terutama dalam hal konsumsi dan penjualan alkohol. Emirat itu memberlakukan pajak sebesar 30 persen untuk penjualan alkohol. Langkah itu dianggap sebagai upaya nyata untuk lebih menarik wisatawan dan ekspatriat dari Barat dan internasional.
Dari semua emirat, Sharjah dilaporkan sebagai negara yang paling ketat dalam hal undang-undang seputar alkohol, dan menerapkan larangan total terhadap konsumsi alkohol.
Baca Juga:
Platform Edukasi Zenius Tutup Usai 20 Tahun Beroperasi