Internasional

Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Palestina

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi pertemuan di The Knesset atau Kantor Parlemen Israel/MEMO

Bank sentral Israel melaporkan biaya sebenarnya dari perang di Gaza, Palestina mencapai 210 miliar Shekel atau sekitar Rp897 triliun. Gubernur bank sentral Israel, Amir Yaron mewanti-wanti besarnya biaya perang di Gaza yang membebani perekonomian negara.

Yaron mendesak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu segera membatasi belanja publik sebelum pasar bereaksi buruk jika pemerintah gagal melakukannya. Pernyataan Yaron muncul menyusul keputusan bank tersebut untuk menurunkan suku bunga dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen – penurunan pertama sejak tahun 2020.

“Tidak bertindak sekarang untuk menyesuaikan anggaran melalui pemotongan pengeluaran, menghapus kementerian yang berlebihan dan meningkatkan pendapatan mengingat kebutuhan perang kemungkinan akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan,” ujar Yaron, dilansir dari Anadolu.

Bank sentral Israel menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun terakhir. Israel menjadi negara maju pertama yang melonggarkan kebijakannya sambil mendesak anggota parlemen untuk mengendalikan pengeluaran yang melonjak selama perang Israel dengan Hamas.

Bank sentral Israel menyebut, pertumbuhan ekonomi melemah sejak pecahnya perang pada Sabtu (7/10/2023).

“Jika pasar melihat bahwa Israel sedang bergerak menuju peningkatan utang yang berkepanjangan, hal ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan imbal hasil, depresiasi dan inflasi, sehingga diperlukan suku bunga bank sentral yang lebih tinggi,” tutur Yaron, dilansir dari Reuters.

Yaron mengkritik kelambanan pemerintah Israel dalam melakukan penyesuaian yang diperlukan seperti mengurangi jumlah kementerian yang mubazir, tanpa merinci maksudnya. Kementerian Keuangan memperkirakan defisit anggaran tahun 2024 sekitar 6 persen dari PDB.

“Tidak bertindak sekarang… kemungkinan besar akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan. Yang dibutuhkan saat ini adalah anggaran yang bertanggung jawab yang memerlukan penyesuaian dan pengambilan keputusan yang tidak mudah mengenai prioritas,” ucapnya.

Baca Juga:

APBN Defisit Rp347,6 Triliun Sepanjang 2023

Ganjar Bakal Siapkan Anggaran Rp4 Triliun untuk Insentif Guru Agama

Relawan Srikandi Ganjar Banten Hadirkan Pasar Sembako Murah Guna Ringankan Beban Ibu Rumah Tangga

Share: Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Palestina