Internasional

Presiden Universitas Harvard Mengundurkan Diri Diduga Terkait Plagiarisme dan Antisemitisme

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Claudine Gay/New York Post

Presiden Harvard University, Claudine Gay mengundurkan diri dari jabatannya setelah enam bulan menduduki posisi nomor wahid pada salah satu kampus top di Amerika Serikat (AS) tersebut, Selasa (2/1/2023).

Presiden kulit hitam pertama pada kampus itu mengundurkan diri setelah diterpa isu plagiarisme yang tak terbukti kebenarannya dan terkait kesaksiannya di hadapan Kongres AS tentang antisemitisme di perguruan tinggi.

Melansir Voice of America, komunitas Yahudi di Harvard dan beberapa anggota Kongres AS belakangan ini mendesak Gay untuk hengkang dari jabatannya berkaitan dengan komentarnya pada sidang dengar pendapat dengan pihak Kongres pada 5 Desember 2023. Beberapa bulan terakhir, Gay juga menghadapi tuduhan plagiarisme dalam karya akademisnya.

Gay mengaku keputusannya untuk mengundurkan diri sangat sulit dan tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Hal itu terungkap dalam surat yang ditujukan Gay kepada komunitas Harvard.

“Setelah berkonsultasi dengan anggota Korporasi (Harvard), menjadi jelas bahwa demi kepentingan Harvard saya harus mundur sehingga komunitas kami bisa melewati momen dengan tantangan luar biasa ini,” demikian tulis Gay dalam surat tersebut.

Dalam suratnya yang ditujukan kepada komunitas kampus, Gay juga mengatakan bahwa ia telah menjadi subjek dari serangan rasisme.

Lembaga yang memerintah universitas dan beranggotakan 11 anggota, Harvard Corporation lewat sebuah email yang ditujukan kepada komunitas mengaku, anggotanya telah menerima pengunduran diri Gay dengan perasaan sedih. Sebagai pengganti, mereka menunjuk pembantu rektor serta kepala akademis universitas tersebut, Alan Garber guna mengambil alih posisi Gay dalam sementara waktu.

Tuduhan terhadap Gay

Diketahui, Gay bersama mantan Presiden University of Pennsylvania Liz Magill, dan Presiden Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sally Kornbluth mengadakan dengar pendapat dengan anggota DPR AS terkait meningkatnya aksi antisemitisme pada kampus-kampus di AS. Dugaan peningkatan antisemitisme di kampus-kampus AS itu menyusul pecahnya konflik antara Israel kontra kelompok pejuang Hamas.

Mereka menolak untuk memberikan jawaban pasti “ya” atau “tidak” ketika merespons pertanyaan dari anggota DPR AS asal Partai Republik, Elise Stefanik mengenai pertanyaan apakah penyeruan genosida terhadap orang Yahudi akan melanggar peraturan kampus mereka terkait dengan intimidasi atau pelecehan. Mereka beralasan bahwa pihaknya perlu menimbang soal perlindungan kebebasan berpendapat.

Sementara menyangkut tuduhan plagiarisme, pihak korporasi mengatakan, peninjauan independen terhadap karya akademis Gay tidak menemukan adanya kesalahan dalam penelitian yang Gay lakukan. Gay sendiri telah menyerahkan sejumlah koreksi terkait kesalahan sitasi dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga:

APBN Defisit Rp347,6 Triliun Sepanjang 2023

Israel Habiskan Rp897 T untuk Serang Palestina

Lebih dari 5.000 Vegetasi Indonesia Terancam Punah

Share: Presiden Universitas Harvard Mengundurkan Diri Diduga Terkait Plagiarisme dan Antisemitisme