General

Kronologi Polwan di Palangkaraya Dipukul Sekelompok TNI

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Seorang Polwan dengan pangkat Bripda bernama Tazkia Nabila Supriadi, dilaporkan mengalami luka-luka memar usai menjadi korban pemukulan sekelompok orang yang mengaku prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Raider 631 Antang di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin (6/12/21) malam.

Kronologi: Bripda Tazkia yang saat itu masuk dalam regu Tim Pengurai Massa (Raimas) Polda Kalteng sedang melaksanakan Patroli Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) pada Sabtu (4/12/21) malam di kawasan Jalan Pameran Temanggung Tilung, Palangkaraya.

Patroli itu menjadi bagian dari penegakan protokol kesehatan dari pukul 20.00 sampai dengan 22.00 WIB. Pukul 22.30, personil Raimas melanjutkan patroli yang dilakukan di Jalan Kawasan Pameran Temanggung Tilung, Palangkaraya hingga pukul 01.00 WIB.

Usai menjalankan patroli, anggota Raimas menemukan kerumunan di Jalan Tjilik Riwut KM 02 tepatnya di depan O2 Cafe and Sport Bar. Beberapa anggota polisi yang berpatroli turun untuk melerai kerumunan yang ternyata perkelahian.

Alih-alih terurai, ketika melerai mereka malah mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang mengaku anggota Batalyon Raider 631 Antang. Bripda Tazkia terkena pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar ditangan bagian kiri.

Sementara Bripda Niko Laos Risky Marselino mendapat pukulan dibagian bibir dan kepala bagian belakang.

Tetap diproses hukum: Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro mengatakan permasalahan yang melibatkan kedua personel institusi tersebut sudah selesai. Terdapat tiga anggota TNI yang akan menjalani proses hukum militer.

Respon Komandan: Komandan Korem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya menilai cerita dugaan pemukulan polwan yang sempat viral di media sosial terlalu dilebih-lebihkan. Kejadian ini sempat membuat tagar #SAVEPOLWAN viral di jagad maya pada Senin (6/12/2/2021) malam.

Menurut Yudianto, cerita tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Menurutnya kasus pemukulan terjadi karena kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polri dan kedua pihak sudah damai.

Respon Panglima TNI: Kasus ini juga direspon oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia mengatakan kalau kasus ini akan diproses hukum segera.(zal)

Baca Juga:

Share: Kronologi Polwan di Palangkaraya Dipukul Sekelompok TNI