Politik

Selalu di Posisi Ketiga, Kenapa Elektabilitas Anies Tak Kunjung Naik?

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Sumber: Instagram/@aniesbaswedan

Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem cenderung stagnan. Posisi Anies sudah sekian lama bertengger di urutan ke-3, di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Kemandegan elektabilitas Anies dinilai karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah kehilangan momentum. Peneliti Politik pada Pusat Riset Politik BRIN, Aisah Putri Budiatri mengatakan, Anies juga ketinggalan strategi politik dari lawan-lawannya, seperti Ganjar dan Prabowo.

“Kalau dilihat dari pengalaman sebelumnya saat persis setelah deklarasi, Anies nampak cukup unggul di ruang publik karena pada saat itu media massa ramai membahas pencalonannya dan mendapatkan atensi publik,” kata Aisah Putri kepada Asumsi.co, Kamis (25/5/2023).

Setelah dideklarasikan NasDem, Anies terlihat cukup rutin muncul di media menyambangi publik di saat calon lain masih belum dideklarasikan. Momentum ini, kata dia mendapatkan atensi publik.

Namun setelah itu strategi Anies tampak tertinggal dari calon lain, terutama Prabowo. Di mana dalam waktu terakhir mendapatkan perhatian publik berkat kunjungannya ke beberapa tokoh dengan pengaruh cukup kuat, misalnya bertemu tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta keluarga.

“Sementara Anies tak nampak cenderung monoton terkait strategi politiknya belakangan ini,” ujarnya.

Aisah Putri memandang kegagalan meroketnya elektabilitas Anies juga lantaran mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu miskin terobosan.

“Namun, setelahnya nampak perhatian publik tak lagi mengarah ke Anies karena tidak ada terobosan atau hal baru yg menonjol dari langkah politik Anies maupun partai,” katanya.

Dugaan korupsi BTS terhadap Johnny G. Plate yang notabene kader NasDem, partai pengusung Anies, memperparah kondisi ini. Menurut Aisah Putri kondisi demikian baik secara langsung atau tidak mempengaruhi citra Anies.

“Secara tak langsung akan mempengaruhi penilaian publik,” katanya.

Seperti diketahui, elektabilitas Anies Baswedan tak bergerak dari posisi tiga di bawah Ganjar dan Prabowo dalam tempo cukup lama.

Survei Polmark Indonesia periode 23 Januari – 19 Maret 2023, menunjukkan elektabilitas Ganjar tertinggi dengan angka 22,8 persen, disusul Prabowo Subianto 17,4 persen dan Anies Baswedan 3,9 persen.

Sementara survei Indo Barometer periode 12-24 Februari 2023 mencatat, elektabilitas Ganjar di posisi pertama dengan 30,3 persen. Disusul Prabowo dengan 28,4 persen dan Anies dengan 25,3 persen.

Baca Juga:

Perbandingan Harta Ganjar, Prabowo, dan Anies

Temuan Polisi: Indikasi Aliran Dana Narkoba untuk Pemilu 2024

Belajar dari Coattail Effect 2019 untuk Pilpres 2024

Share: Selalu di Posisi Ketiga, Kenapa Elektabilitas Anies Tak Kunjung Naik?