KSAD Dudung Abdurachman, Dimusuhi Rizieq dan Bangun Patung Soekarno
Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal TNI Dudung Abdurachman
sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Dudung merupakan sosok kontroversial di
mata Front Pembela Islam, organisasi di bawah komando Rizieq Shihab yang telah
dibubarkan oleh pemerintah.
Dasar pengangkatan: Melansir dari Antara,
Jokowi resmi melantik Dudung berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 107/TNI/Tahun
2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Jokowi juga menaikkan pangkat mantan Pangkostrad itu dari letnan
jenderal menjadi jenderal berkenaan dengan jabatan baru yang diembannya sebagai
KSAD.
Sumpah jabatan: Dudung bersumpah akan setia kepada
NKRI dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan. Dia juga menyatakan
menjunjung tinggi etika jabatan hingga sumpa prajurit.
Pesan Jokowi: Dudung menyampaikan Jokowi berpesan agar
TNI AD harus membantu segala program pemerintah. Dudung menyatakan siap
melaksanakan pesan tersebut.
Jokowi juga berpesan agar Dudung dapat meningkatkan
kesejahteraan prajurit TNI.
Jabatan strategis: Dudung merupakan lulusan Akademi
Militer 1988. Selain pernah menjadi Pangkostrad, dia juga pernah menjabat Pangdam
Jaya dan Gubernur Akademi Militer.
Usul pembubaran FPI: Saat menjadi Pangdam Jaya,
Dudung pernah mengusulkan untuk membubarkan FPI jika terus melanggar. Dia juga mengerahkan
prajurit Kodam Jaya untuk mencopot spanduk dan baliho Rizieq Shihab yang tidak
berizin.
Seruan Rizieq: Melansir JPNN,
Rizieq yang kini sedang dipenjara menyerukan untuk memboikot Dudung dan Kapolda
Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Dia meminta simpatisannya untuk tidak mengundang keduanya
dalam segala acara.
Rizieq menilai, Dudung dan Fadil sebagai penjahat HAM karena
diduga terlibat pembunuhan enam Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Bangun patung Soekarno: Dudung mulai dikenal ketika mendirikan
patung Soekarno di kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Peresmian
patung proklamator RI itu dihadiri langsung oleh Megawati Soekranoputri, Prabowo
Subianto, hingga Puan Maharani.
Baca Juga:
