Politik

Pembelaan PDIP soal Ganjar Dicap sebagai Petugas Partai

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Sumber: Instagram/@ganjarpranowo

PDI Perjuangan (PDIP) angkat bicara menyusul label petugas partai yang kandung melekat pada nama Ganjar Pranowo, calon presiden (capres) yang diusung PDIP.

Politisi PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, petugas partai pada dasarnya berkonotasi positif. Dia mengumpamakan makna petugas yang melekat pada “petugas kebersihan.”

Baginya petugas kebersihan merupakan profesi yang mulia. Tak ubahnya petugas yang menyajikan makanan.

“Bahkan kita semua di sini merasa kegembiraan, karena ini bersih karena ini ada makanan karena ada petugas kebersihan dan petugas yang menyiapkan makanan,” kata Eriko dalam sesi wawancara bersama Asumsi.

Eriko menjelaskan bahwa strata petugas partai dalam partainya berada lebih tinggi ketimbang kader-kader lain. Keutamaan petugas partai dibanding kader lain berada pada amanat yang diberikan kepadanya. Menurut Eriko, petugas partai merupakan kader PDIP yang ditugaskan.

Ia mencontohkan penugasan PDIP terhadap Joko Widodo atau Jokowi yang kini menjabat sebagai presiden. Jauh sebelum mendapatkan jabatannya, kata Eriko, Jokowi merupakan kader PDIP yang berprofesi sebagai pengusaha mebel yang diangkat sebagai petugas partai dan diamanati untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta, Jawa Tengah.

“Dari situ beliau dua periode. Kemudian ditingkatkan tugasnya menjadi petugas partai yang menjadi gubernur DKI Jakarta,” katanya.

Karena popularitasnya terus meroket seiring dengan perbaikan kinerja, kata Eriko PDIP menugaskan Jokowi untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Eriko menekankan, kendati Jokowi berstatus sebagai petugas partai PDIP, bukan berarti pria berusia 61 tahun itu hanya presiden bagi PDIP.

“Bahwa beliau menjadi petugas partai yang ditugaskan menjadi calon presiden dan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya rakyat PDIP,” ujar Eriko.

“Bukan hanya rakyat yang memilih Pak Jokowi, tapi rakyat yang tidak milih Pak Jokowi juga,” sambungnya.

Berangkat dari sana, menurut Eriko tidak ada hal yang salah terhadap status petugas partai. Termasuk petugas partai yang disandang oleh Ganjar.

Sama seperti Jokowi, menurut Eriko, Ganjar kini kader utama PDIP yang mendapat penugasan untuk melenggang sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.

Eriko memastikan, kandati sebagai petugas partai, pihaknya sama sekali tidak terbesit niatan untuk berlaku sewenang-wenang memerintah Ganjar ketika kelak berhasil meraih kursi orang nomor satu di Indonesia.

“Tidak ada nawaitu atau niat disebut petugas itu terus kemudian eh.. mau-maunya partai sama dia, tidak bisa begitu. Kita sudah memberikan sepenuhnya yang namanya Bapak Presiden Joko Widodo, begitu juga nanti Mas Ganjar menjadi milik seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya PDIP,” ujarnya.

Bukan berarti mentang-mentang menjadi petugas partai lantas PDIP dapat sesuka hati mengendalikan Ganjar. Menurut Eriko, jika sudah berstatus presiden maka urusan rakyat dinomorsatukan.

“Jadi [petugas] gak ada yang buruk. Petugas kebersihan, petugas kesehatan, petugas keamanan semua mengerjakan tujuan yang mulai. Apakah ada yang buruk dari situ? pribadinya, bukan dari tugas itu sendiri,” ujar Eriko.

Baca Juga:

Tak Ingin Ada Dua Kapten, PDIP Ingin Ganjar dan Cawapres Saling Isi

Data: Terus Turun Tiga Tahun Terakhir, Elektabilitas PDIP Meningkat Pasca Umumkan Ganjar Capres 2024

Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar Disebut Layak Jadi Cawapres, PDIP Ingin Pendamping Ganjar dari Kalangan Ini

Share: Pembelaan PDIP soal Ganjar Dicap sebagai Petugas Partai