Presidensi G20 yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2022 berpotensi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebanyak 533 juta dolar AS atau sekitar Rp7,6 triliun. Presidensi ini akan fokus pada koordinasi global dalam pemerataan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
Recover Together: Tema dari Presidensi G20 tahun depan adalah Recover Together, Recover Stronger. Pemerintah Indonesia ingin tidak ada satu negara pun yang tertinggal dari pemulihan dampak pandemi COVID-19.
Implikasi dari koordinasi kebijakan yang kurang signifikan membuat beberapa negara mengalami tekanan inflasi sangat tinggi, kontraksi ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan yang menyebabkan pemulihan tidak merata. Sehingga, forum ini menjadi penting bagi pemulihan yang merata.
Peningkatan Konsumsi Domestik: Dikutip dari Antara, potensi tambahan pada PDB Indonesia salah satunya berasal dari potensi peningkatan konsumsi domestik selama gelaran G20 berlangsung. Peningkatannya mencapai 119,2 juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun
Tiga Pilar: Sri Mulyani menegaskan Presidensi G20 akan mengatasi masalah struktur, yakni efisiensi, produktivitas, inklusi keuangan, dan ekonomi hijau. Selain itu, ada tiga pilar utama, pertama peningkatan efisiensi ekonomi bagi Usaha Kecil dan Menengah untuk akses modal dan pasar dan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pasar keuangan dan infrastruktur digital.
Kedua, meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan melalui stabilitas sistem keuangan. Ketiga, memastikan pertumbuhan yang berlanjut dan inklusif bagi penduduk di dunia dalam kesetaraan kinerja ekonomi.
Beberapa Inisiatif: G20 juga memberikan beberapa inisiatif penundaan pembayaran utang luar negeri untuk negara yang berpenghasilan rendah. Selain itu, inisiatif untuk menyuntikan 5 triliun USD dalam upaya penahanan COVID-19 saat Presidensi G20 di bawah Arab Saudi.
G20 turut menargetkan sebanyak 40 persen dari jumlah penduduk dunia terutama negara berkembang dan berpenghasilan rendah sudah divaksinasi vaksin COVID-19 pada akhir tahun ini dan 70 persen hingga pertengahan 2022.
Baca Juga: