Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebut 20 perusahaan perkebunan sawit berdalih dengan berbagai alasan ketika diminta memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir.
Sutarmidji pun mengusir para pewakilan perusahaan usai menolak memberi bantuan.
Usir: Lewat akun Facebook pribadinya, Sutarmidji mengaku telah mengundang 20 perusahaan perkebunan sawit untuk bicara soal dampak banjir terhadap masyarakat.
Namun, kata dia, perwakilan perusahaan tidak mau memberikan bantuan dengan berbagai alasan.
“Tapi mereka enak aja jawab, perusahaan mereka tidak di lokasi banjir, harus minta persetujuan atasan dll, kesal saya ya saya usir aja,” kata dia lewat akun Facebook, Bang Midji.
Asumsi.co sudah menghubungi Sutarmidji untuk mengonfirmasi lebih lanjut mengenai hal itu, namun yang bersangkutan belum merespons.
Tak Peduli: Sutarmidji menyebut para perusahaan perkebunan sawit itu seolah tak peduli dengan warga lokal.
Padahal, perkebunan itu telah berdiri dan mungkin menyebabkan penderitaan bagi masyarakat sejauh ini.
“Mereka ini tidak punya hati, sangat kurang peduli dengan masyarakat, yang menderita mungkin akibat ulah mereka,” kata dia.
“Kalau mereka tidak peduli dengan masyarakat Kalbar, ya saya juga enggak peduli mereka ada atau tidak di Kalbar. Semoga ketidakpedulian mereka membawa penyesalan yang panjang,” sambungnya.
Banjir: Diketahui, sejumlah wilayah di Kalimantan Barat tergenang banjir. Bahkan ada daerah yang tergenang hingga lebih dari 20 hari.
Misalnya di daerah Sintang, Sekadau, Kapuas Hulu, hingga Melawi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir terjadi sejak 21 Oktober lalu buntut dari hujan yang sangat deras.
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebut banjir terjadi bukan hanya diakibatkan oleh hujan, tetapi juga daerah serapan air yang kehilangan fungsi.
Baca juga:
Deret Fakta Banjir Kalbar: Imbas Tambang, Dua Minggu Tergenang, Kesulitan Makanan
Daftar 16 Provinsi Rawan Banjir Sepanjang November Versi BNPB
Dua Meninggal dan Puluhan Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Kota Batu