Teknologi

Mahasiswa AS Ciptakan Alat untuk Perangi Plagiarisme

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi robot

Seorang mahasiswa Universitas Princeton, Amerika Serikat (AS) telah membunuh impian ribuan siswa yang berharap untuk menulis esai mereka dengan alat kecerdasan buatan (AI) ChatGPT.

Tangkal plagiarisme: Pasalnya seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer dan Jurnalisme berusia 22 tahun, Edward Tian berhasil membuat aplikasi guna memerangi plagiarisme tulisan buah kreasi ChatGPT.

Tian menghabiskan liburan musim dinginnya dengan membuat aplikasi GPTZero. Dilansir dari TRT World baru-baru ini, aplikasi GPTZero dapat menentukan apakah esai dibuat menggunakan ChatGPT atau ditulis oleh manusia.

Alat tulis AI seperti yang terkenal ChatGPT telah menyebabkan kehebohan dengan keterampilan menulisnya yang mengesankan. Pejabat sekolah di Kota New York, AS baru-baru melarang penggunaan alat itu pada perangkat dan jaringan sekolah untuk mencegah siswa menyontek.

Sistem: GPTZero menggunakan dua indikator untuk menentukan kemungkinan sebuah teks ditulis oleh AI. Indikator pertama adalah “kebingungan” teks, yang menentukan kemungkinan kata-kata tertentu disarankan oleh bot, sementara “burstiness” memeriksa lonjakan di setiap kalimat dan mengevaluasi seberapa acak teks ditulis.

Aplikasi Tian mendapat pujian dari para pendidik dan mereka yang ingin mencegah plagiarisme di dunia yang semakin digital.

Baca Juga:

Saat Sekolah di New York Larang Murid Akses Situs Kecerdasan Buatan

Bukan Kecerdasan Buatan, Bu Ira Jadi Guru Virtual Hari Bumi di TikTok

Windows 11 Rilis, Dilengkapi Kecerdasan Buatan dan Mendukung Produktivitas

Share: Mahasiswa AS Ciptakan Alat untuk Perangi Plagiarisme