Isu Terkini

Orang Indonesia Disebut Kurang Piknik

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Antara Foto

Perusahaan holding BUMN dalam sektor pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atah InJourney menyebut bahwa masyarakat Indonesia tergolong masyarakat yang kurang piknik. Hal itu mengacu pada data World Tourism Organization (UN-WTO) yang rilis pada 2019 silam.

Jarang piknik: Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Rosadi Harman menjelaskan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya piknik 2,6 kali dalam setahun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan kegiatan wisata masyarakat di Malaysia, China, dan Jepang.

“Orang Indonesia kurang piknik, per tahun penduduk cuma 2,6 kali,” ujar Herdy dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.

Ajak sering piknik: Herdy mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih aktif melakukan kegiatan wisata di dalam negeri. Sebab kegiatan wisata masyarakat dinilainya dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata pascaterdampak pandemi Covid-19.

Dongkrak pertumbuhan ekonomi: Herdy meramal bahwa jika angka perjalanan wisata masyarakat Indonesia saat ini ditingkatkan menjadi lima kali lipat saja, maka ia meyakini hal itu bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pihaknya mengalkulasi bahwa dampak perputaran duit dari simulasi tersebut mencapai ribuan triliun rupiah.

“Hasil simulasi menunjukkan, peningkatan hingga lima kali akan mendorong dampak ekonomi langsung Rp3.281 triliun. Atau setara 18,4 persen dari PDB nasional” katanya.

Baca Juga:

Industri Pariwisata Takut KUHP Ganggu Bisnis, DPR Buka Suara

Pemerintah Minta Masyarakat Tak Jadikan Cianjur Tempat Wisata Bencana

Jepang kembali Terapkan Perjalanan Wisata Bebas Visa

Share: Orang Indonesia Disebut Kurang Piknik