Isu Terkini

Menkes Minta Masyarakat Cepat-cepat Booster

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
antarafoto.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini berbagai rumah sakit (RS) sedang kewalahan dalam menangani pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

“Kasus Covid-19 yang masuk rumah sakit dan kasusnya tergolong sedang dan berat itu 74% belum di-‘booster’. Untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini 84% belum di-‘booster’, jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat ‘di-booster’,” ujar Budi, dilansir dari Antara.

Target sasaran: Hingga saat ini, masih 66 juta dari 234 juta target sasaran yang telah melakukan vaksinasi booster. Ia mengimbau tenaga kesehatan (nakes) dan lansia di atas 60 tahun segera melakukan booster kedua dengan menggunakan vaksin Indovac.

Nakes dan lansia di atas 60 tahun perlu segera mendapatkan booster kedua karena penularan Covid-19 kembali meningkat.

Pelaksanaan vaksinasi booster: Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua kepada lansia di atas 60 tahun. Juru Bicara Covid-19 Kemenkes, Mochammad Syahril menyebut, kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan, mengurangi tingkat keparahan, atau bahkan kematian akibat Covid-19.

Booster kedua akan menggunakan vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM dan rekomendasi ITAGI. Pelaksanaan booster kedua akan memperhatikan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah.

“Adapun vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan, sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu” ucapnya.

Percepatan vaksinasi booster kedua lansia harus berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Ia berharap pelaksanaan vaksinasi booster kedua bisa merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70% dari populasi.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” tutur Syahril.

Baca Juga:

Jokowi Disuntik Booster Kedua Pakai Vaksin Indovac

Kemenkes Izinkan Pemberian Vaksin Dosis ke-4 Buat Lansia

Perjalanan Umrah Tak Perlu Vaksin Meningitis

Share: Menkes Minta Masyarakat Cepat-cepat Booster