Situ presiden yang beralamat di presiden.go.id tidak bisa diakses sejak Rabu (23/11/2022) pukul 19:15 WIB. Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC, Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa situs tersebut tidak bisa diakses bukan lantaran kena peretasan, melainkan karena belum bayar domain.
“Ini terlihat dari keterangan saat kami membuka website resmi kepresidenan. Hal ini sangat memalukan dan seharusnya tidak terjadi,” kata Pratama Persadha, dikutip dari Antara.
Belum bayar domain: Menurut dia, website resmi presiden yang seharusnya ada yang memantau, mengecek, dan melakukan maintenance (pemeliharaan) maupun melakukan postingan, malah sampai lupa memperpanjang langganan domainnya.
Menyinggung soal siapa yang bertanggung jawab, dia menegaskan bahwa yang bertanggung jawab adalah pengelola. Namun, hal ini biar pihak Istana yang menjelaskan lebih terperinci.
Pelajaran: Dari kejadian ini, dia melanjutkan, menjelaskan ke publik bagaimana masalah siber, baik dari sisi keamanan maupun maintenance, masih jauh dari ideal. Apalagi, ini situs kepresidenan, jangan-jangan jarang sekali melakukan pengecekan secara berkala, sampai-sampai admin tidak tahu domainnya sudah expired (kedaluwarsa).
“Tentu ini bukan perkara harga domain yang seharusnya juga tidak seberapa. Ini murni masalah awareness (kesadaran) dan ini masalah serius karena merupakan aset digital RI 1,” kata pakar keamanan siber ini.
Bantahan Istana: Sementara itu belakangan Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin meluruskan masalah tersebut. Dia menyatakan bahwa situs resmi kepresidenan yang digunakan adalah domain presidenri.go.id bukan presiden.go.id.
Kendati begitu, Pratama Persadha memastikan presidenri.go.id dan presiden.go.id milik pemerintah sehingga pengamanan dan pengelolaan kedua domain itu harus dengan baik.
“Kalaupun situs resmi yang digunakan adalah presidenri.go.id, domain presiden.go.id tetap harus dikelola dan diamankan dengan baik karena namanya sangat sensitif jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Pratama Persadha.
Baca Juga:
Ancang-ancang Relawan Jokowi Menuju 2024
Jokowi Kirim Surpres Pergantian Panglima TNI ke DPR
Pesan Jokowi untuk Capres-Cawapres: Jangan Politisasi Agama, Bahaya!