Internasional

Alasan NATO Siap Tempur Usai Insiden Rudal Rusia Hantam Polandia

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ilustrasi NATO

Wilayah timur Polandia dihantam rudal yang diduga buatan Rusia pada Rabu (16/11/2022) pagi waktu setempat.

Insiden itu memicu Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengadakan pertemuan darurat utusan aliansi guna membahas peristiwa yang terjadi di dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia tersebut.

Pilihan NATO: NATO memiliki beberapa pilihan dalam merespons kejadian rudal Rusia yang menghantam Polandia.

Melansir The Telegraph, 30 anggota NATO dapat dengan mudah memutuskan untuk meminta Pasal 4 dari perjanjian pendirian pakta pertahanan tersebut.

Pasal itu berisi seruan untuk membawa masalah apa pun yang menjadi perhatian, terutama yang berkaitan dengan keamanan negara anggota, ke meja diskusi di Dewan Atlantik Utara.

Respons lunak: Sejak pembentukan aliansi pada tahun 1949, Pasal 4 hanya digunakan setengah lusin kali, termasuk oleh Turki.

Delapan anggota NATO, yakni Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, dan Slovakia sempat menggunakan pasal tersebut ketika Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari lalu.

Kendati Pasal 4 tidak menjamin bahwa aliansi akan mengambil tindakan keras terhadap Rusia, tetapi hal itu merupakan langkah signifikan dalam mengintensifkan diskusi antaranggota.

Misalnya mencari jalan untuk menghindari konfrontasi serius dengan Moskow. Aliansi juga dapat dengan mudah memutuskan untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina atau memperkuat pertahanan udara di sepanjang perbatasan Ukraina.

Solusi lain: Menteri Pertahanan Latvia, Artis Pabriks mengatakan bahwa NATO dapat memberikan pertahanan udara ke Polandia dan bagian dari wilayah Ukraina.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan pada awal perang Rusia di Ukraina bahwa aliansi tersebut akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.

Bisa respons keras: Para anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu juga terikat perjanjian di mana ketika satu negara diserang, maka hal itu ditafsirkan sebagai serangan terhadap seluruh anggota NATO. Para anggota sebetulnya dapat memutuskan respons yang lebih agresif terhadap Rusia atas insiden yang terjadi di wilayah Polandia.

Mereka dapat berupaya menerapkan Pasal 5, yaitu tentang pertahanan kolektif yang menetapkan bahwa “serangan bersenjata terhadap satu atau lebih dari satu negara sekutu akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua”.

Jika mereka menerapkan Pasal 5 itu dengan kata lain, respons militer besar-besaran para anggota NATO. Namun hal itu tergantung pada penjelasan Rusia tentang insiden tersebut.

Baca Juga:

Rudal Rusia Hantam Polandia, Eskalasi Perang Meluas ke Negara NATO?

Rudal Rusia Hantam Polandia, AS Ingin Turun Tangan

Menlu Rusia Sergei Lavrov Tiba-tiba Hengkang dari Bali Jelang Deklarasi G20

Share: Alasan NATO Siap Tempur Usai Insiden Rudal Rusia Hantam Polandia