Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan merevisi konstitusi yang dijadwalkan rampung akhir tahun ini. Jika lobi dengan partai oposisi berjalan lancar, Erdogan optimis Turki memiliki konstitusi baru.
Amendemen: Mengutip Daily Sabah, Erdogan ingin Turki menjadi lebih demokratis lewat revisi atau amendemen konstitusi.
Erdogan menjamin pasal tentang Turki sebagai negara sekuler tak akan diubah. Pasal tentang bahasa Turki sebagai bahasa nasional dan Ankara sebagai ibu kota negara pun tak akan direvisi.
Lobi: Sejauh ini, Erdogan mengatakan partai yang mengusungnya di parlemen masih melakukan lobi dengan partai oposisi.
“Jika kami bersepakat dengan usul revisi konstitusi dari pihak lain, kami dapat mengubah konstitusi pada akhir tahun,” kata Erdogan.
Sipil: Erdogan mengklaim konstitusi baru nanti, jika berhasil disahkan, merupakan rancangan pemerintahan sipil yang pertama.
Konstitusi yang dipakai Turki selama ini merupakan buatan militer usai terjadi kudeta pada 1980.
“Turki membutuhkan konstitusi baru dan parlemen memiliki kapasitas untuk menciptakannya” kata pimpinan parlemen Turki, Mustafa Sentop mendukung revisi konstitusi.
Baca Juga:
Tesla Kena Denda Rp1,9 Triliun Karena Kasus Rasisme
Donald Trump Terlempar dari Daftar 400 Orang Terkaya di AS
Perjalanan Kasus Predator Seksual Reynhard Sinaga, Dihajar Korban Hingga Vonis Seumur Hidup