Ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi, Sulawesi Tengah mengamuk hingga menguasai blok tahanan.
Kerusuhan diduga buntut perlakuan tidak wajar dari sipir saat razia telepon seluler.
Kronologi: Mengutip Antara, mulanya sipir melakukan razia penggunaan telepon seluler. Kemudian napi merasa ada perlakuan tak wajar dari sipir, hingga menyulut kemarahan berujung keributan.
Ratusan narapidana sempat membakar kasur dan kursi kayu di luar blok tahanan pada Kamis petang (7/10).Mereka juga menerobos pintu
Blok tahanan dan sebagian besar ruangan kantor dikuasai ratusan narapidana. Sempat pula terjadi pelemparan batu dan botol ke arah petugas yang berusaha menenangkan dari sisi lain gedung.
“Kami belum bisa masuk ke lingkungan blok narapidana, kami masih mengupayakan langkah persuasif dengan melakukan negosiasi,” Kabag OPS Polres Parigi Moutong AKP Junus Achpa mengutip Antara.
Personel Gabungan: Pihak lapas meminta bantuan kepada aparat keamanan. Kemudian 180 personel gabungan dari TNI-Polri dikerahkan.Mereka akan berjaga di lapas hingga situasi benar-benar kondusif kembali. Sejauh ini, pihak lapas masih berupaya negosiasi.
Tuntutan: Para narapidana meminta agar sipir yang bertindak tidak wajar agar diproses hukum.
Namun, belum diketahui pasti tindakan apa yang dilakukan sipir hingga membuat mereka mengamuk. Diduga ada lima napi dianiaya oleh sipir.
“Apapun tuntutan mereka (narapidana) kami dengarkan dan kami teruskan kepada pimpinan, untuk saat ini fokus kami meredam agar situasi terkendali dan kondusif,” kata Kepala Lapas Kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo.
Baca Juga: