Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Rhenald Kasali mengungkap, adanya pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur pertandingan sepak bola Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam.
“Ada indikasi-indikasi, misalnya kenapa bisa jadi malam, pada malam itu kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur pertandingan digelar menjadi malam hari,” ujar Rhenald, dilansir dari Antara.
Identitas: Ia mengaku belum bisa mengungkap siapa pihak yang mengatur pelaksanaan pertandingan itu.
“Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara sudah bisa menciumnya,” tutur Rhenald.
Namun, TGIPF akan memanggil semua yang terlibat dalam pelaksanaan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) itu.
“Ya kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi,” ucapnya.
Pertandingan di malam hari: TGIPF akan mempelajari lebih jauh adanya surat rekomendasi dari kepolisian setempat agar pertandingan itu digelar pada sore hari. Namun, PT LIB meminta agar pertandingan digelar pada malam hari.
“Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?,” ujar Rhenald.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam, mengakibatkan 131 orang meninggal dunia dan ratusan suporter mengalami luka ringan dan berat.
Baca Juga:
Polri Ngaku Pakai Gas Air Mata Kadaluwarsa dalam Tragedi Kanjuruhan
Jajaran Polres Malang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Kesimpulan Sementara Tim Pencari Fakta terkait Tragedi Kanjuruhan