Isu Terkini

Kata Dokter soal Video Viral Emak-emak Pakai Inhalasi Hidrogen

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Viral video emak-emak berkumpul untuk melakukan terapi inhalasi hidrogen. Dalam unggahan akun Tiktok @rickytanlwg, inhalasi hidrogen diklaim mampu mencegah dan membatu memulihkan (recovery) sampai 170 macam penyakit. 

“Ini bukan sakit ya gengs. Tapi lagi inhalasi hidrogen dari Fontaine, biar makin sehat guys,” demikian narasi dalam video tersebut.

Satu alat inhalasi hidrogen dibandrol dengan kisaran harga Rp3 juta-5,6 juta di marketplace. 

Belum terbukti: Dokter spesialis paru-paru dari RSUP Persahabatan dr Budhi Antariksa menilai, beberapa penelitian tentang inhalasi hidrogen menghasilkan data yang berbeda-beda. Ada yang menyebutkan terjadi perlukaan paru. Sedangkan yang lain menyatakan tidak ada efeknya sama sekali. 

Ironisnya, hanya sedikit jurnal kedokteran yang menyatakan inhalasi hidrogen bermanfaat. 

“(berarti kurang menyakinkan) ya, secara ilmiah masih belum terbukti. (efek samping kalau mengkonsumsi secara berlebihan) itu yang saya sebutkan terjadi perlukaan paru akibat menghirup hidrogen,” ujar Budhi kepada Asumsi.co, Senin (5/9/2022).

Bukan terapi standar: Senada, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto mengatakan, inhalasi hidrogen belum terbukti berdampak baik pada kesehatan manusia. 

Hingga saat ini, inhalasi hidrogen belum menjadi suatu terapi standar, khususnya terkait penyakit paru.

Manfaat ke hewan: Menurut Agus, hidrogen memang memberikan manfaat cukup baik, seperti inflamasi, memiliki efek antioksidan, hingga memberi efek perlindungan untuk paru. Namun, berbagai manfaat itu merupakan hasil dari data riset yang ditemukan pada binatang percobaan. 

“Jadi, belum menjadi terapi standar, pada hewan coba memberikan gambaran hasil cukup baik, tetapi uji pada manusia, belum banyak dilakukan, atau bahkan mungkin belum ada. Seperti perlu dibuktikan dulu dampaknya pada manusia itu seperti apa,” tutur Agus. 

Uji klinis ke manusia: Untuk mengetahui manfaat hingga efek samping inhalasi hidrogen, kata dia, perlu serangkaian uji klinis (riset). Dalam salah satu riset terbaru di jurnal internasional, hidrogen memang memiliki suatu bahan yang menjanjikan untuk dapat menjadi terapi penyakit paru. Namun, perlu uji klinis yang lebih lanjut untuk memastikannya. 

Menurut Agus, uji klinis itu harus berskala besar dengan mencakup populasi manusia yang beragam, sehingga lebih jelas dampaknya. 

“Kalau riset ke binatang percobaan sudah cukup banyak. Kalau kita mau melihat efektivitas terapi hidrogen itu, (maka) harus dilakukan uji klinis lebih lanjut kepada manusia. Karena kan kalau ingin melihat dampak jangka pendek atau efek samping, kalau jangka panjang apakah ada efek samping, maka perlu dilakukan studi lebih lanjut,” ucapnya. 

Baca Juga:

Ternyata Ini Alasan Merasa Ngantuk Usai Makan 

Simak Ini Gejala Kanker Paru, Cenderung Serang Perokok 

Benarkah Daging Kambing dan Kopi Bikin Hipertensi?

Share: Kata Dokter soal Video Viral Emak-emak Pakai Inhalasi Hidrogen