Keuangan

Mentan: Hati-Hati yang Suka Makan Mie, Besok Harganya Naik 3 Kali Lipat

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut,
harga mie instan akan naik tiga kali lipat karena invasi Rusia ke Ukraina.
Sebab, invasi Rusia ke Ukraina membuat ratusan ton gandum tidak bisa diekspor.

“Belum selesai climate change (perubahan iklim), kita
dihadapkan pada Perang Ukraina dan Rusia, di mana disana gandum tertimbun,
sekarang 180 juta ton. Jadi, hati-hati yang makan mi, banyak dari gandum. Besok
harganya 3 kali lipat itu. Saya bicara ekstrem saja nih,” ucapnya dalam Webinar
Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis
Pangan Global.

Impor gandum: Kini, harga gandum sebagai bahan baku mi
‘meroket’. Padahal, Indonesia masih mengimpor gandum untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Ia mengaku tidak setuju dengan ketergantungan impor gandum.
Sebab, masih banyak sumber pangan lain selain gandum di Indonesia, seperti
sorgum hingga sagu.

“Ya, ada gandumnya, tetapi harganya mahal banget, sementara
kita impor terus nih,” ujar Syahrul.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti
ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum dari Rusia dan Ukraina yang
mencapai 11 juta ton.

“Hati hati yang komoditas pangan dunia naik semua
umpamanya gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum
kita,” ucapnya pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2022 di
Medan, Kamis (7/7/2022).

Impor gandum itu mempengaruhi kenaikan harga roti dan mie di
Indonesia. “Ini hati hati yang suka makan roti, yang suka makan mi, harganya
bisa naik. Karena apa? ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina
mempengaruhi harga gandum? karena produksi gandum 34 % berada di negara itu.
Rusia, Ukraina, Belarusia semua ada disitu,” tutur Jokowi.

Baca Juga

Share: Mentan: Hati-Hati yang Suka Makan Mie, Besok Harganya Naik 3 Kali Lipat