Kesehatan

Mengenal Antibodi ‘2 in 1’ Buatan China Untuk Lawan Varian COVID-19

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Sejumlah ilmuwan dari China dan Amerika Serikat (AS)
berhasil mengembangkan dua koktail antibodi penangkal COVID-19 yang berpotensi
menghasilkan “pukulan ganda” untuk melawan infeksi yang disebabkan
oleh varian Omicron yang sedang menyebar luas.

Seperti dilansir Antara, koktail antibodi merupakan campuran
cairan yang memiliki dua sumber antibodi.

Tim peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
China, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Universitas Pusat Ilmu Kesehatan
Texas di San Antonio, AS, merancang nanobodi bivalen yang dapat memberikan
perlindungan berspektrum luas dari sejumlah variant of concern (VOC)
SARS-CoV-2, termasuk Omicron.

Varian-varian dengan mutasi adaptif ini menyebabkan wabah
baru bahkan di kalangan populasi yang telah divaksinasi.

Dalam dua pengobatan eksperimental terbaru, para peneliti
menggabungkan sebuah antibodi yang disebut aRBD-2 dengan dua antibodi lainnya,
yang masing-masing bernama aRBD-5 dan aRBD-7, menurut studi yang baru-baru ini
dipublikasikan dalam jurnal Cell Research itu.

Pendeteksian struktur kristal mengungkap bahwa ketiga
nanobodi itu dapat menetralkan virus corona dengan cara mengikatkan diri ke
lokasi yang sangat terlindungi di dalam duri-duri protein (protein spikes) pada
virus tersebut, menurut penelitian itu.

Lebih lanjut, aRBD-5 dan aRBD-7 mampu mengikatkan diri ke
lokasi dengan tingkat perlindungan yang lebih rendah pada protein virus
tersebut, sehingga dapat secara efektif meningkatkan afinitas pengikatan
keseluruhan dari antibodi “2-in-1” ini.

Pengujian seluler menunjukkan bahwa kedua campuran nanobodi
ini, yakni aRBD-2-5 dan aRBD-2-7, mempertahankan aktivitas netralisasi yang
kuat saat melawan semua varian utama yang telah diuji, termasuk Omicron BA.1,
BA.1.1, dan BA.2.

Pada tubuh model hamster emas Suriah, aRBD-2-5 dapat
mengeliminasi virus Omicron BA.1, sebut penelitian itu.

Strategi ini memberikan solusi baru dalam pengembangan
antibodi terapeutik berspektrum luas untuk COVID-19, kata para peneliti,
demikian Xinhua melansir pada Senin (1/8).

Baca Juga

Share: Mengenal Antibodi ‘2 in 1’ Buatan China Untuk Lawan Varian COVID-19