Isu Terkini

Di Tengah Ancaman Resesi-Inflasi Global, Ekonomi RI Kuartal II Tumbuh 5,44%

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% pada pada triwulan II-2022, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Pemulihan ekonomi menguat: Kinerja ekonomi triwulan II-2022 sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. BPS menganggap itu sebagai pertanda pemulihan ekonomi yang berlangsung sejak triwulan II-2021 semakin menguat. 

Pertumbuhan ekonomi tahun ini meningkat secara persisten. Ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari triwulan II-2021, triwulan III-2021, triwulan IV-2021, triwulan I-2022, hingga triwulan II-2022. 

“Di tengah tekanan inflasi global dan ancaman resesi, ekonomi Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% pada triwulan II-2022, yang menandakan bahwa tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 disiarkan secara daring, Jumat (5/8/2022). 

Penyebab: Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 % berasal dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). 

Pada triwulan II-2022, PDB ADHB tercatat Rp4.919,9 triliun atau meningkat dari kuartal II-2021 yang sebesar Rp4.176,4 triliun. Selain itu, PDB ADHK juga membaik, dari Rp2.772,9 triliun di kuartal II-2021 menjadi Rp2.923,7 triliun pada triwulan II-2022. 

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quartal-to-quartal/qtq), maka perekonomian domestik berhasil tumbuh sebesar 3,72%. 

“Pertumbuhan ini sejalan dengan pola pertumbuhan triwulanannya. Jadi triwulan II itu memang selalu tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan triwulan I, ini di antaranya karena faktor musiman,” tutur Margo. 

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2022 pun tercatat tumbuh 5,23% dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu. 

Faktor domestik dan global: Selama triwulan II-2022, kinerja perekonomian Indonesia dipengaruhi faktor domestik dan global. Secara global, gangguan rantai pasok dunia berdampak pada kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia dan memberikan windfall terhadap kinerja ekspor.

Secara domestik, pelonggaran mobilitas penduduk dan momen hari raya Idulfitri mendorong ekspansi konsumsi masyarakat. Ini sekaligus menjadi stimulus peningkatan suplai. Dari segi produksi, lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan. 

Secara spasial, struktur perekonomian di Indonesia masih didominasi provinsi di pulau Jawa. Pertumbuhan tertinggi di luar Jawa dicapai Provinsi di Maluku dan Papua. Sumber pertumbuhan utama Provinsi di Maluku dan Papua berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian. 

Baca Juga:

Ini Keuntungan Jadi Pengguna Kendaraan Listrik 

Ketum Koperasi Syariah 212 Akui Terima Rp10 M dari ACT 

Krisis Ekonomi, Warga Sri Lanka Beli BBM di Pasar Gelap

Share: Di Tengah Ancaman Resesi-Inflasi Global, Ekonomi RI Kuartal II Tumbuh 5,44%