Kesehatan

Waspada! Ini Gejala Subvarian Covid BA.5 yang Berbeda dari Varian Lain

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Unsplash

COVID-19 BA.5 menjadi subvarian yang paling banyak menyebar
tidak hanya di Amerika Serikat, namun di berbagai negara lainnya termasuk
Indonesia.

Namun ada gejala BA.5 yang membedakan varian ini dengan
beberapa varian COVID-19 sebelumnya seperti dikutip dari The New York Times
pada Sabtu.

Para ahli mengatakan bahwa secara garis besar subvarian ini
tidak memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan varian Omicron sebelumnya.

Pasien yang terinfeksi BA.5 biasanya mengalami gejala batuk,
pilek, sakit pada tenggorokan (radang), nyeri sendi, sakit kepala dan merasa
kelelahan.

Namun ada satu yang membedakan BA.5 dari varian lain adalah
jarang ditemukan pasien BA.5 yang mengalami anosmia atau kehilangan indera
perasa dan penciuman.

“Pasien BA.5 juga jarang mengalami sesak napas, gelaja
yang paling dirasakan oleh pasien dengan varian Delta atau varian Covid
lainnya,” ujar dokter spesialis penyakit menular dari University of
California, San Francisco Dr. Peter Chin-Hong, seperti dilansir Antara.

Sementara itu ahli penyakit paru dari Cleveland Clinic Dr.
Joseph Khabbaza mengatakan pasien BA.5 cenderung mengalami gejala pada
pernapasan bagian atas mulai dari pangkal tenggorokan hingga ujung hidung.

“Banyak pasien dengan BA.5 yang mengalami rasa sakit
akibat penyumbatan sinus dan radang tenggorokan yang cukup parah,” kata
Khabbaza.

Kepala divisi penyakit infeksi pada anak di Hassenfeld
Children’s Hospital di N.Y.U. Langone, Dr. Adam Ratner mengatakan belum ada
bukti yang menyatakan bahwa subvarian BA.5 lebih parah daripada varian
sebelumnya, Omicron.

“Namun BA.5 lebih cepat menular,” tutup Ratner.

Baca Juga

Share: Waspada! Ini Gejala Subvarian Covid BA.5 yang Berbeda dari Varian Lain