Lembaga amal Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapat sorotan tajam dari masyarakat setelah Majalah Tempo menerbitkan laporan yang mengungkap selisih jumlah penerimaan dan penyaluran donasi ACT.
Laporan rutin: ACT secara transparan merilis besaran donasi yang diterima serta peruntukannya. Melalui laman resminya, ACT membeber seluruh data tersebut dari awal pendirian 2005 hingga 2020.
Total kas dan setara kas ACT pada akhir tahun 2020 berjumlah Rp 6.874.948.978 (Rp 6,8 miliar). Sementara ini ACT belum merilis laporan keuangan tahun 2021.
Mengenal ACT: ACT merupakan organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan diri pada kerja-kerja kemanusiaan dalam penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pascabencana.
Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi. Tonggak kemandirian lembaga tercatat sejak resmi menjadi Yayasan Aksi Cepat Tanggap tanggal 21 April 2005.
Kegiatan ACT: ACT mengembangkan aktivitasnya mulai dari kegiatan tanggap darurat, mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti kurban, zakat dan wakaf.
Sejak tahun 2012, ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT.
Rincian dana ACT:
1. Data 2005
Penerimaan
Penggunaan
Badan amal itu membeber penggunaan dana untuk keperluan lain seperti gaji dan tunjangan, relawan, marketing, hingga administrasi umum dengan perincian:
Di tahun yang sama, total kas dan setara kas ACT pada akhir tahun mencapai Rp 448.496.280 (Rp 448 juta).
Kemudian dua tahun terakhir laporan keuangan ACT adalah sebagai berikut:
2. Data 2019
Penerimaan
Penggunaan
Total kas dan setara kas ACT pada akhir tahun 2019 berjumlah Rp 8.868.392.422 (Rp 8,8 miliar)
3. Data 2020
Penerimaan
Penggunaan
Baca Juga:
Pegawai Bank 2 tahun Bobol Rekening Nasabah untuk Judi Online
Penipuan Rp59 Triliun, Ratu Kripto Jerman Jadi Buron Paling Dicari FBI