Isu Terkini

Ganjar Respons Kritik Angka Kemiskinan di Jateng

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Dok. Asumsi

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyoroti angka kemiskinan di tiga provinsi besar di Indonesia. Yaitu, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), dan DKI Jakarta. Ia mengkritik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dianggapnya terlalu sibuk bersiap mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

“Ada Gubernur yang nyopras-nyopres yang tidak mampu mengurangi kemiskinan di Jateng. Modal hanya PollsteRP, BuzzeRP dan MediaRP yang dibayari oligarki. Gini toh mau ngibuli rakyat lagi, bikin rakyat dan RI semakin nyungsep! Mikir..oi..Mikir,” ucapnya melalui akun Twitter pribadinya. 

Data BPS: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di Jateng, Jabar, dan DKI Jakarta meningkat selama tiga tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin di Jateng pada 2019 mencapai 3,743 jiwa atau 10,8% dari total penduduknya. Jumlah penduduk miskin di Jateng bertambah 237.000 jiwa pada 2020. 

Jadi, jumlah penduduk miskin di Jateng pada 2020 mencapai 3,980 juta jiwa atau 11,41% dari total penduduknya. Namun, jumlah penduduk miskin di Jateng pada 2021 mengalami kenaikan lagi menjadi 4,109 juta jiwa atau 11,79 % dari total penduduknya.

Perlu segera diperbaiki: Menanggapi hal itu, Ganjar menganggap kritik tersebut sebagai peringatan baginya. Ia merasa angka kemiskinan itu menjadi salah satu hal yang perlu segera diselesaikan.

“Tapi ingat, tetap apa yang diceritakan, disampaikan, dikritikkan kepada saya itu bagian yang saya senang. Berarti, kekurangan ada. Berarti, banyak catatan ada. Berarti, itu alert buat saya. Artinya, saya harus segera memperbaiki,” ucap Ganjar dalam sesi wawancara dengan Pangeran Siahaan, Sabtu (25/6/2022).

Cara memperbaiki: Ia menilai, angka kemiskinan bisa diperbaiki dengan mencari sumber daya di luar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Maka, sebagai kepala daerah, Ganjar merasa perlu berinovasi dalam mencari sumber daya lain di luar APBD.

Disisi lain, warga Jateng harus ikut dilibatkan dalam penyelesaian persoalan angka kemiskinan ini. 

“Makanya saya pakai jurus berikutnya untuk memperbaiki. Termasuk angka kemiskinan itu. Mana yang musti kita hajar. Bagaimana resources (sumber daya) yang terbatas (bisa dikelola sebaik mungkin)?, bagaimana inovasi (dan) kreasi kita untuk mencari resources yang lain? Di luar yang mainstream. Yang mainstream tuh apa? APBD. Maka saya cari yang lain. Bagaimana menggerakkan masyarakat untuk terlibat agar menyelesaikan persoalan itu. Gitu aja. Enggak usah marah,” tutur Ganjar.

Saksikan wawancara selengkapnya di kanal YouTube Asumsi.

Baca Juga:

Ganjar Komentari Tagar Save Wadas 

Bambang Pacul-Ganjar Berjabat Tangan, Sebut Kembali Satu Komando ​

Share: Ganjar Respons Kritik Angka Kemiskinan di Jateng