Perusahaan e-commerce Shopee melakukan pemecatan terhadap sejumlah karyawannya di beberapa negara. Langkah itu ditempuh demi merasionalisasi bisnis e-commerce mereka.
Laporan DealStreetAsia melansir Nikke Asia, Selasa (14/6/2022), menyebut bahwa Shopee melakukan pemutusan hubungan kera (PHK) terhadap karyawannya yang tersebar di negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand dan Vietnam.
“Perusahaan dikatakan telah mengirim email kepada karyawan yang terkena PHK, sumber tersebut menambahkan,” tulis mereka.
Sudah dirapatkan: Cabang usaha pembayaran Shopee, ShopeePay dan bisnis pengiriman makanan ShopeeFood juga dikatakan menghadapi PHK terhadap karyawannya. Shopee juga telah mengadakan rapat umum untuk membahas pemutusan hubungan kerja dengan karyawan mereka pada Senin, 13 Juni 2022.
Skala PHK: Sampai saat ini jumlah karyawan yang terkena dampak PHK belum dapat dikonfirmasi. Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan hampir setengah dari pembayaran dan pengiriman makanan Shopee Thailand telah terpengaruh oleh upaya perampingan tersebut.
“Salah satu sumber mencatat bahwa email tersebut dikatakan telah dikelola secara tidak langsung, dengan perusahaan meminta anggota staf untuk kembali ke rumah dan menunggu pemberitahuan penghentian lebih lanjut,” tulis mereka.
Sebuah sumber terpisah mengatakan kepada DealStreetAsia bahwa Shopee telah berhenti merekrut karyawan. Mereka juga telah membatalkan beberapa tawaran pekerjaan sebelumnya.
Bisnis induk tumbuh: Sementara bisnis Sea Group sebagai induk Shopee terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan profitabilitas secara keseluruhan. Sebagian besar pendapatannya terus datang dari cabang game Garena.
Keuangan Sea Group kuartal pertama tahun 2022 mencerminkan peningkatan 64,4 persen tahun ke tahun (yoy) dalam pendapatan Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum sebesar $2,9 miliar. Dengan laba kotor melonjak 81,3 persen menjadi $1,2 miliar pada periode yang sama.
Shopee rugi: Bisnis Shopee, meskipun masih merugi, juga mencerminkan peningkatan, dengan peningkatan pesanan 71,3 persen tahun ke tahun menjadi $1,9 miliar pada kuartal pertama 2022. Sementara nilai barang dagangan bruto naik 38,7 persen menjadi $17,4 miliar.
Margin laba kotor Shopee untuk e-commerce meningkat dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan yang lebih cepat dalam biaya berbasis transaksi dan pendapatan iklan menghasilkan margin yang lebih tinggi dibandingkan layanan bernilai tambah lainnya.
Baca Juga:
Menguak Penyebab Startup Berguguran