Budaya Pop

Blak-blakan Raam Punjabi Soal Serial ‘Sianida’ yang Jadi Sorotan Publik

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Produser Raam Punjabi. Foto: Instagram @raampunjabimvp.

Serial ‘Sianida’ yang ditayangkan di salah satu platform
digital pada 25 Agustus lalu, menjadi sorotan publik. Sebab, ceritanya dianggap
mirip dengan kasus kopi sianida yang pernah terjadi pada tahun 2016.

Adapun serial ini, merupakan produksi Multivision Plus (MVP)
yang selama ini dikenal sebagai ‘raja’ dari sinetron tanah air. Mulai dari ‘Jinny
Oh Jinny’, ‘Tuyul dan Mbak Yul’, sampai ‘Bidadari’.

Sejumlah film juga banyak diproduksi MVP, mulai dari ‘Kangen’
yang membesarkan nama Bunga Citra Lestari sebagai aktris sebelum tenar sebagai
penyanyi, hingga ‘Jatuh Cinta Lagi’ yang membawa nama besar Diva Indonesia
Krisdayanti, beradu akting dengan aktor Gary Iskak.

Soal serial ‘Sianida’, Asumsi.co berbincang dengan bos
sekaligus produser MVP, Raam Punjabi, soal serial ini yang menjadi perbincangan
publik, dan inspirasi rumah produksinya mengangkat cerita yang terinspirasi
dari kasus kopi sianida.

Halo Pak Raam,
terimakasih atas waktunya sudah bersedia diwawancara
Asumsi.co.

Sama-sama, terimakasih sudah menghubungi saya.

Apa kabar Pak, sehat?

Sehat-sehat. Semoga kamu juga sehat terus ya.

Pak Raam, ada
tudingan bahwa serial ini mengikuti kasus kopi sianida Mirna. Kami tahu, bapak
sudah memberikan pernyataan bahwa ini adalah cerita fiksi, tapi banyak yang
menilai ada kesamaan cerita. Bagaimana tanggapan bapak?

Sekarang saya tanya, itu persamaannya memang di mana antara
karya saya dengan kasus itu? Kan tidak ada. Jalan ceritanya beda, nama-nama
tokohnya beda juga, seperti kamu bilang sudah nonton, terima kasih juga kamu
sudah menyempatkan menonton filmnya.

Kemudian banyak drama, momen, kejadian, tempat yang sama
sekali beda dengan kasus itu. Berarti berbeda kan? Saya tidak mengerti juga,
apa yang dikhawatirkan dan diributkan dari film ini. Setiap orang kan, punya
cara pandanganya masing-masing, saya tak bisa larang.

Baca Juga: Serial ‘Sianida’ Jadi Sorotan dan Sejauh Mana Perizinan Adaptasi Kisah Nyata | Asumsi

Silakan saja kalau dianggap mengingatkan pada kejadian itu
kan, wajar-wajar saja. Siapapun bisa ingat kejadian itu, tapi tidak ada
relevansinya dengan cerita film saya.

Filmnya kan ini fiktif. Itu ditulis juga hanyalah fiktif
belaka. Begini lho, saya kan tidak
mencuri harta orang, saya tidak ada niat atau bermaksud memojokan pihak
keluarga yang mengalami kejadian sianida ini, saya sebagai pelaku industri
televisi dan film, membuat produk yang bisa ditonton masyarakat luas. Jadi ini
sama sekali beda, dan tidak ada kaitannya dengan kasus itu.

Lantas, bagaimana
keputusan MVP untuk akhirnya mengangkat cerita dengan mengangkat tema sianida
ini?

Setahu saya, sebagai produser film itu, tidak ada
hubungannya dengan kejadian tersebut. Temanya ini kami angkat karena kan,
banyak kejadian-kejadian negatif penyalahgunaan sianida. Saya sesungguhnya
simpati atas kejadian tersebut (kasus Mirna), dan saya menegaskan tidak ada
sama sekali hubungan antara kasus ini atau pihak keluarga korban kejadian itu,
dengan film saya.

Pak Raam antisipasi enggak
sih dengan reaksi publik yang seperti ini? Mengingat kasus itu dulu ramai
sekali dibicarakan.

Kami juga dengar dan tahu kasus (Mirna) itu, tahu juga dari
media, tapi penulis naskah film ‘Sianida’ ini kan, punya idenya sendiri. Kalau
jadi keberatan ya hak masing-masing. Tidak bisa dinyatakan kalau yang ada di
film itu kejadian yang sama dengan di kehidupan kita.

Saya benar-benar prihatin dan simpati sama kasusnya. Film
ini justru mengingatkan, supaya jangan sampai terjadi kasus yang sama, jangan
coba-coba menyalahgunakan pemakaian sianida. Kalau ada keberatan, kan saya ga
bisa larang. Mereka punya pemikiran masing-masing. Cuma yang paling penting,
kita harus objektif dalam menilai sesuatu.

Pak Raam, apakah
sineas harus mengurus izin jika ingin mengadaptasi kisah nyata yang sudah
menjadi berita di kalangan masyarakat luas? Bagaimana aturannya, Pak?

Kalau terinspirasi, begini, katakan ada banjir di suatu
tempat. Terus menjadi inspirasi dibikin film apa, artinya menggambarkan sama
kejadian itu? Kan tidak. Banjir bisa terjadi di mana-mana dan saat dijadikan
inspirasi film ya, oke-oke saja. Tidak perlu izin ke siapa-siapa kalau sepenuhnya
menang fiktif.

Baca Juga: Marvel akan Luncurkan Komik ‘Avengers: We Are Resillient’, Berisi Kampanye Vaksinasi | Asumsi

Kalau arahnya ini mau dikaitkan dengan film saya ini, gini,
kalau memang mau mengangkat kejadian asli yang memang ceritanya seperti yang
dialami mereka, baru saya izin atau segala macam. Ini kan, tidak. Dari awal
tidak ada niat mengangkat kejadian itu. Beda sekali penggambaran kejadiannya dengan
yang ada di film.

Dikaitkan dengan
series ‘Sianida’, MVP apa pernah ada kontak dengan keluarga Jessica Wongso
misalnya, untuk riset sebelum film ini dibuat?

Tidak. Saya tidak kenal dengan keluarga yang bersangkutan
itu. Saya atau rumah produksi enggak ada yang pernah menghubungi. Memang,
karena kami bukan mau membuat film yang menceritakan kasus keluarga itu. Ini
adalah film dengan idenya sendiri, yang jalan ceritanya beda, jadi tidak ada
kebutuhan untuk mengontak mereka.

Memang gawat nih, ya,
Pak, publik cepat sekali bereaksi. Pak Raam sudah pengalaman menghadapi
kritikan publik seperti ini?

Film yang selama ini dibuat kami
kan, sebagai pilihan tontonan masyarakat. Ini fiksi, sekali lagi saya
sampaikan. Saya enggak bisa paksa juga masyarakat untuk menonton itu. Kalau
mereka suka ya silakan menonton. Kalau ada yang komentar positif bagus, kalau
yang negatif ya silakan. Pro kontra itu biasa, tapi juga jadi masukan buat kami
sebagai evaluasi apa yang menjadi concern masyarakat.

Share: Blak-blakan Raam Punjabi Soal Serial ‘Sianida’ yang Jadi Sorotan Publik