Seorang artis TikTok asal Pakistan dikritik setelah berpose di dekat kebakaran hutan. Humaira Ashgar mengunggah klip dirinya berjalanan dalam gaun pesta perak di depan lereng bukit yang terbakar. Ia memberi judul video TikTok itu, “Api meletus di mana pun saya berada”.
Kronologi: Penyebab kebakaran itu terungkap setelah polisi menangkap seorang pria awal bulan ini di kota barat laut Abbottabad. Pria itu sengaja memicu kebakaran hutan sebagai latar belakang untuk sebuah video.
Padahal, gelombang panas dari kebakaran hutan itu sebabkan kesengsaraan di Pakistan. Suhu telah mencapai puncaknya pada 51 derajat Celcius di Pakistan dalam beberapa hari terakhir. Ini membuat orang miskin dan rentan berjuang untuk mengalahkan panas di negara miskin itu.
Dibakar demi video: Asghar, yang memiliki lebih dari 11 juta pengikut di TikTok mengatakan, dia tidak menyalakan api dan “tidak ada salahnya membuat video”.
“Dia seharusnya memegang seember air untuk memadamkan api, bukan membuatnya terlihat mewah,” ujar seorang aktivis lingkungan sekaligus Ketua Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, Rina Saeed Khan Satti, dilansir dari NDTV.
Ia mengungkapkan, setidaknya satu kebakaran lain minggu ini di perbukitan sekitar ibu kota Pakistan dimulai untuk video media sosial.
“Pesan yang dikirim oleh video ini terlalu berisiko dan perlu ditahan,” tutur Satti.
Satu komentar di bawah video Asghar di TikTok mengatakan, tindakannya adalah “ketidaktahuan dan kegilaan belaka”.
Rentan kebakaran: Berdasarkan Indeks Risiko Iklim Global yang disusun oleh LSM Germanwatch, Pakistan adalah negara kedelapan yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Akan tetapi, para ahli mengatakan, ada kurangnya kesadaran di antara penduduk tentang masalah lingkungan.
Kebakaran hutan biasa terjadi dari pertengahan April hingga akhir Juli. Ini biasanya disebabkan oleh suhu yang membakar dan kilat serta pertanian tebas-bakar.
TikTok banyak digunakan oleh anak muda di Pakistan. Video dari TikTok sering kali bisa mengumpulkan ratusan ribu suka.
Baca Juga:
Dokumen Belasan Ribu Calon Jemaah Haji Bermasalah
Rusia Klaim Seribuan Tentara Ukraina Nyerah
Pemerintah Setop Subsidi Perawatan, Covid-19 Dianggap Flu Biasa