Sebanyak 1.730 pejuang Ukraina menyerah di Mariupol dalam tiga hari terakhir. Rusia mengklaim, penyerahan dalam skala yang jauh lebih besar daripada yang diakui Ukraina.
Pasukan Ukraina menyerah: Ukraina menolak untuk merinci berapa banyak pejuangnya yang terperangkap di dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol selama hampir tiga bulan.
Hampir setengah dari pejuang Ukraina yang tetap bertahan di dalam pabrik baja itu, bersembunyi dalam bunker dan terowongan bawah tanah. Mereka berlindung dari pengeboman Rusia selama berminggu-minggu.
Mendapat perawatan: Pemimpin separatis yang didukung Rusia yang menguasai daerah itu mengatakan, hampir setengah dari pejuang tetap berada di dalam pabrik baja, di mana bunker dan terowongan bawah tanah telah melindungi mereka dari pengeboman Rusia.
“Lebih dari setengah telah pergi – lebih dari setengah telah meletakkan senjata mereka. Biarkan mereka menyerah, biarkan mereka hidup, biarkan mereka dengan jujur menghadapi tuduhan atas semua kejahatan mereka,” ujar pemimpin separatis yang didukung Rusia, Denis Pushilin kepada saluran televisi internet Solovyov Live.
Ia mengklaim, pejuang Ukraina yang terluka telah diberikan perawatan medis. Sedangkan pejuang Ukraina yang sehat telah dibawa ke penjara dan dirawat dengan baik.
Nasib pejuang Ukraina: Para pejabat Ukraina menolak berkomentar secara terbuka tentang nasib para pejuang. Sebab, negosiasi sedang berlangsung di belakang layar untuk menyelamatkan mereka melalui pertukaran tahanan.
“Negara melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyelamatan personel layanan kami. Informasi apa pun kepada publik dapat membahayakan proses itu,” tutur juru bicara militer Ukraina Oleksandr Motuzaynik, dilansir dari Reuters.
Sikap Rusia: Rusia membantah telah menyetujui pertukaran tahanan untuk mereka. Banyak dari pembela Azovstal milik unit Ukraina dengan asal-usul sayap kanan, Resimen Azov, yang Rusia sebut Nazi. Menurut Rusia, mereka harus dituntut atas kejahatan. Sedangkan Ukraina menyebut mereka pahlawan nasional.
Rusia rebut Mariupol: Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengklaim kemenangan atas pertempuran di Mariupol. Ini memberi Rusia kendali penuh atas Laut Azov dan bentangan tak terputus. wilayah di sepanjang timur dan selatan Ukraina.
Baca Juga:
Ratusan Tentara Ukraina Nyerah ke Rusia