Hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei Indometer
menunjukkan tingkat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus
bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Dalam 6 bulan terakhir, Prabowo Subianto dan Ganjar
Pranowo bersaing ketat di puncak elektabilitas calon presiden,” kata
Direktur Eksekutif Indometer Leonard S.B. seperti dilansir Antara.
Temuan survei Indometer, Prabowo meraih elektabilitas 22,5
persen terpaut tipis dari Ganjar 22,1 persen. Di urutan ketiga nama Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan meraup elektabilitas 12,8 persen.
“Prabowo dan Ganjar masih bersaing ketat di bursa
capres, sementara Anies mengejar di belakangnya,” ujar Leonard.
Selain ketiga nama tersebut, Indometer juga menampilkan
elektabilitas nama-nama lainnya, yakni Ridwan Kamil 8,6 persen dan Sandiaga Uno
5,3 persen.
Jika melihat tren sejak Juli 2020, elektabilitas Ganjar
Pranowo cenderung naik, bahkan menembus 20 persen pada bulan September 2021.
Sementara itu, Prabowo baru mulai bergerak naik dan kembali mengungguli Ganjar
sejak Desember 2021.
Prabowo sebelumnya, kata dia, menikmati elektabilitas yang
tinggi dampak dari dua kali mengikuti pemilihan presiden (pilpres). Namun,
sejak pandemi COVID-19 Ganjar tampil sebagai penantang potensial.
Kendati demikian, lanjut dia, Ganjar masih mendapat ganjalan
dari internal partainya sendiri yang lebih condong mengunggulkan Puan Maharani.
Puan juga digadang-gadang bakal maju berpasangan dengan Prabowo didukung oleh
koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra.
“Ganjar harus mulai mencari dukungan partai-partai lain
untuk mengonversi elektabilitas menjadi tiket pilpres,” ujarnya.
Lebih lengkap, Indometer juga menampilkan elektabilitas nama-nama
lain yang masih beredar dalam bursa calon presiden, yakni Agus Harimurti
Yudhoyono 4,5 persen, Erick Thohir 4,0 persen, Khofifah Indar Parawansa 3,1
persen, dan Tri Rismaharini 2,3 persen.
Berikutnya, Puan Maharani 1,7 persen, disusul Andika Perkasa
1,2 persen, Airlangga Hartarto 1,1 persen, dan Mahfud MD 1,0 persen.
Survei Indometer dilakukan pada tanggal 20 hingga 27 April
2022 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi dan dipilih secara acak
bertingkat survei (multistage random sampling).
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan
protokol kesehatan COVID-19. Untuk margin of error survei sekitar 2,98 persen
dengan kepercayaan 95 persen.
Baca Juga