East Ventures meraih investasi sebesar 550 juta USD atau setara sekitar Rp7,9 triliun dalam penutupan akhir dana terbarunya.
Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca menyampaikan, perusahaannya telah mengubah diri dari semula berfokus pada pendanaan perusahaan tahap awal, kini mulai ke investor multi-tahap. Tak terkecuali mendanai startup tahap lanjutan.
Willson Cuaca mengaku begitu optimis dengan iklim bisnis di Indonesia. Kendati begitu, pihaknya tetap mempertimbangkan dinamika global.
“Kami telah membangun rekam jejak pengembalian yang kuat selama lebih dari satu dekade dan saat efek roda gila ekosistem dimulai. East Ventures berada di posisi yang tepat untuk menjalankannya,” kata dia dalam rilis resmi yang dimuat laman East Ventures, Rabu (10/4/2022).
Tahap lanjutan: Willson Cuaca mengatakan, perolehan dana itu mayoritas bakal dialokasikan untuk mendanai startup tahap lanjutan.
“Kami telah mengubah diri kami dari investor tahap awal menjadi investor multi-tahap dan menjadi platform yang efisien dan kuat untuk mendukung kewirausahaan. Kami akan mengalokasikan US$ 150 juta untuk kesepakatan tahap awal dan U$D 400 juta untuk kesepakatan tahap lanjutan,” tambahnya.
Pertumbuhan signifikan: Perusahaan modal ventura ini telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam portofolionya, dengan lebih dari 200 portofolio dari tahap awal hingga tahap pertumbuhan. Perusahaan ini mengelola lebih dari U$D 1 miliar AUM dan menarik dana lanjutan sebesar U$D 6,7 miliar untuk perusahaan portofolio.
East Ventures mencatat lebih dari 86 miliar USD dari GMV tahunan secara agregat berdasarkan portofolionya. Perusahaan juga akan memastikan penggabungan aspek keberlanjutan dalam setiap praktik dan penggunaan dana.
Dana terbaru East Ventures mendapat dukungan kuat dari investor yang ada dengan tingkat re-up 120 persen.
Sejumlah inisiatif strategis dalam mendukung kemajuan dan perkembangan dunia bisnis di Indonesia juga telah banyak diluncurkan perusahaan ini.
Termasuk mendukung transformasi digital melalui laporan tahunan East Ventures – Digital Competitiveness Index; dan memastikan investasi dan praktik yang berkelanjutan dengan menjadi modal ventura pertama di Indonesia yang menandatangani Prinsip Investasi Bertanggung Jawab (PRI), jaringan investor yang didukung PBB.
Serta secara aktif terlibat dalam banyak inisiatif strategis untuk mendukung para pemangku kepentingan. Termasuk pemerintah, bisnis pemain, dan masyarakat secara keseluruhan.
Proyeksi Indonesia: Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menerangkan, Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara.
Digitalisasi di Indonesia semakin kuat, dengan 73,7 persen dari tingkat penetrasi internet pada tahun 2021 dan daya saing digital yang lebih merata di seluruh wilayah sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan skor EV-DCI dari tahun 2020-2022.
Banyaknya perusahaan rintisan yang berhasil melantai di Bursa Saham alias IPO. Menurut Roderick Purwana hal itu merupakan sebuah tonggak penting dalam membuka jalan bagi startup lain di negara ini untuk mengikutinya.
“Kami percaya inisiatif kuat yang dibuat oleh pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah dalam mempromosikan digitalisasi melalui Kepresidenan G20, akan semakin meningkatkan ekosistem teknologi dan menciptakan peluang investasi yang lebih besar di Indonesia. Di East Ventures, kami akan terus menggandakan investasi kami di Indonesia,” katanya.
Baca Juga:
Aksi Penipuan Jual Popok dapat Emas Terbongkar