Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani,
mengungkapkan pelaku penyerangan yang menewaskan karyawan PT. PTT di Beoga,
Kabupaten Puncak, Rabu (2/3), dipimpin oleh Terry Aibon.
Dari hasil penyelidikan sementara pelaku penyerangan ke kamp
PT. PTT dipimpin Terry Aibon yang merupakan anak buah Nau Waker.
“Namun untuk lebih memastikan anggota masih melakukan
pendalaman,” kata Kombes Faizal Rahmadani kepada Antara.
Persiapan Evakuasi: Direskrimum Polda Papua yang sedang
berada di Timika itu mengakui, saat ini berbagai persiapan tengah dilakukan
untuk mengevakuasi korban.
Namun kapan evakuasi dilaksanakan masih belum dipastikan
karena yang akan bergerak tim Satgas Damai Cartenz, kata Kombes Faizal
Rahmadani.
8 Orang Tewas: Insiden penyerangan terhadap karyawan PT. PTT
dan kontraktor serta warga lokal menewaskan delapan orang dari sembilan orang
yang ditugaskan memperbaiki BTS3Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.
Tercatat sembilan orang yang terdiri dari empat orang
karyawan PT. PTT, tiga orang karyawan kontraktor dan seorang pemandu lokal,
namun dalam insiden itu hanya seorang yakni NS, karyawan PT PTT yang selamat
karena saat itu tidak berada di camp.
Delapan orang karyawan PT PTT yang menjadi korban meninggal
akibat dibunuh KKB adalah BILLY, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril,
dan Pak De.
Fokus Evakuasi: Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz,
Kombes Pol Muhammad Firman menyatakan pihaknya saat ini memfokuskan mengevakuasi
karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban penyerangan KKB
di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak tersebut.
Kombes Firman yang berada di Timika menyatakan timnya akan
memastikan kondisi delapan karyawan yang dinyatakan meninggal namun itu
tergantung cuaca.
“Kami telah meminta bantuan melalui Kapolda Papua untuk
berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Puncak agar dapat menyisir lokasi guna
mengetahui kebenaran para korban,” katanya.
Proses evakuasi sendiri masih dirapatkan bersama pihak
perusahaan mengingat medan yang hanya bisa dilalui menggunakan alat angkut
udara.
“Ada beberapa skenario yang saat ini sedang kami siapkan
untuk rencana proses evakuasi, jika benar terdapat delapan orang korban berarti
akan ada mobilisasi evakuasi dan juga pengerahan personel nantinya dan berupaya
berkomunikasi dengan korban selamat,” ujarnya.
Baca Juga