Pesawat terbesar di dunia, Antonov AN-225 milik Ukraina hancur akibat invasi Rusia. Pesawat kargo itu hancur dalam serangan Rusia ke Bandara Antonov di Gostomel, Minggu (27/2/2022) waktu setempat.
“Penjajah menghancurkan kebanggaan otoritas penerbangan Ukraina, AN-225,” ujar kelompok perusahaan multi-produk yang dikelola pemerintah Ukraina, Ukroboronprom dikutip dari SCMP, Senin (28/2/2022).
Arti pesawat: Orang-orang Ukraina menyebut Antonov AN-225 dengan nama Mriya atau apabila diartikan menjadi mimpi. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan meski telah dihancurkan bukan berarti mimpi Ukraina akan hilang. Hal itu ia sampaikan melalui cuitan di Twitter.
“Rusia mungkin telah menghancurkan ‘Mriya’ kami. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kami akan menang!” ujar Kuleba.
Profil pesawat: Perjalanan pesawat berbadan bongsor itu dimulai pada 1960 dan 70-an saat Uni Soviet dan Amerika Serikat sedang berambisi dalam perlombaan ke luar angkasa.
Kala itu, Uni Soviet butuh membawa muatan besar dan berat dari tempat perakitan ke Baikonur Cosmodrome, bandar antariksa tertua di dunia yang menerbangkan Yuri Gagarin ke luar angkasa pada 1961. Karena kebutuhan angkut itu, Antonov diminta merakit pesawat.
Mriya yang telah beroperasi sejak era Uni Soviet berjaya itu saat ini digunakan untuk menerbangkan bantuan ke negara lain yang sedang krisis, seperti saat Haiti diguncang gempa pada 2010 dan krisis di Republik Dominika.
Antonov AN-225 juga berperan selama pandemi covid-19 melanda. Pesawat ini digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke daerah-daerah terdampak.
Hingga hari ini pesawat yang pertama kali terbang pada 1988 itu menjadi pesawat dengan bobot paling berat yang pernah. Ia terbang menggendong enam mesin turbofan. Dengan mesin itu, Antonov AN-225 mampu mengangkat beban hingga 250 ton dan terbang dengan kecepatan 850 kilometer per jam.
Baca juga: