Internasional

Presiden Ukraina Sebut Ada Indikasi Genosida dalam Invasi Rusia

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
(REUTERS-PBB/Siti Zulaikha/Chairul Fajri/Sizuka)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan militer Rusia ke Ukraina cenderung mirip dengan aksi genosida. Zelensky mendesak dunia untuk menghapus veto Rusia di Dewan Keamanan PBB.

“Tindakan kriminal Rusia terhadap Ukraina menunjukan tanda-tanda genosida,” ujar Zelensky dikutip dari Antara, Senin (28/2/2022).

Zelensky menuturkan militer Rusia telah mengebom beberapa daerah permukiman sipil di Ukraina. Setidaknya ada 352 warga sipil di Ukraina tewas akibat invasi Rusia. Sebanyak 14 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Ribuan terluka: Kementerian Dalam Negeri Ukraina mencatat setidaknya 1.684 warga sipil terluka akibat invasi Rusia. Dari jumlah korban luka, ada 116 orang di antaranya masih anak-anak.

Kemendagri Ukraina hanya mengungkap data korban tewas dan terluka dari kalangan sipil. Mereka belum mengungkap jumlah korban dari militer Ukraina.

Rusia-Ukraina bertemu: Saat ini Rusia dan Ukraina berencana menggelar pertemuan di perbatasan Ukraina dan Belarusia pada Senin (28/2/2022) waktu setempat. Pertemuan digelar setelah Ukraina setuju mengirim delegasi.

Ukraina sempat menolak pertemuan digelar di Belarusia. Sebab, pihak Ukraina merasa Belarusia telah membantu Rusia melakukan invasi. Bahkan militer Rusia disebut meluncurkan rudal ke Ukraina dari wilayah Belarusia.

Rusia serang Kharkiv-Kiev: Militer Rusia terus membombardir Kharkiv dan Kiev. Kiev menjadi target serangan sejak hari kedua invasi pada Jumat (25/2/2022). Kabar terakhir militer Rusia telah mencapai wilayah yang jaraknya hanya 9 kilometer dari Istana Presiden Ukraina.

Sementara sejak Minggu (27/2/2022) waktu setempat, militer Rusia juga mulai menyerang Kota Kharkiv. 

“Kendaraan musuh Rusia telah menerobos masuk ke Kharkiv, termasuk kawasan pusat kota. Tentara Ukraina berusaha melawan mereka mundur memasuki wilayah ini,” ujarnya dilansir dari Reuters, Minggu (27/2/2022).

Baca juga:

Share: Presiden Ukraina Sebut Ada Indikasi Genosida dalam Invasi Rusia