Isu Terkini

Buntut Ritual Maut Payangan, Khofifah Minta Pendataan Padepokan

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA

Kasus tragedi ritual yang menewaskan 11 orang di Pantai Payangan Jember menjadi perhatian Pemprov Jatim. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta ada pendataan padepokan oleh lembaga yang berwenang, untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Padepokan Tunggal Jati Nusantara: Sebelumnya, sebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (12/2/2022).

Tim SAR gabungan pada Minggu (13/2/2022) menemukan 11 korban dalam kondisi meninggal, 13 orang dalam keadaan selamat. Sejumlah korban yang meninggal dunia ditemukan tidak jauh dari lokasi terseretnya arus laut pantai selatan tersebut baik mengambang di laut maupun di sekitar pantai.

Fenomena Patologi: Khofifah menilai padepokan seperti Tunggal Jati Nusantara yang ada di Jember merupakan fenomena patologi sosial yang ada di berbagai daerah seperti Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo yang sudah meluas karena banyak faktor yang mempengaruhinya dengan berbagai permasalahan sosial yang ada.

“Sekarang padepokan-padepokan yang ada itu memang harus ada institusi dimana mereka mendapatkan legalitas, sehingga dapat diawasi dan dibina oleh institusi tersebut,” katanya di Pendapa Jember, dikutip dari Antara.

Lakukan pengawasan: Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, Pemprov Jatim maupun pemkab akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan- kegiatan serupa. Terkait dengan rumusannya, Khofifah mengatakan akan segera dibahas, apakah di bawah Bakesbangpol atau Bagian Kesra karena hal itu semata-mata untuk tertib sosial dan saling melindungi.

“Pemerintah akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan seperti itu, pengawasan bukan untuk membatasi atau melarang, akan tetapi lebih pada legalitas dan pembinaan,” katanya.

Gelar rapat koordinasi: Khofifah menggelar rapat koordinasi bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), Kantor Kementerian Agama Jember, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Senin (14/2/2022).

Dalam rapat koordinasi itu, Khofifah mengatakan pertemuan tersebut untuk bisa memetakan lebih komprehensif yang salah satunya untuk memetakan apakah kegiatan yang dilakukan Kelompok Tunggal Jati Nusantara di Payangan merupakan kegiatan ritual (kebudayaan) atau spiritual (keagamaan).

“Pertanyaan kegiatan itu berupa keagamaan atau kebudayaan menjadi penting, sehingga dengan begitu baik MUI, FKUB, NU maupun Muhammadiyah hingga Kemenag dapat mengambil peran, sehingga juru-juru penerang agama harus diaktifkan,” ucapnya.

Baca Juga:

Daftar Korban Tewas dan Selamat di Ritual Pantai Payangan Jember

Salah Satu Korban Tewas Ritual Pantai Payangan Anggota Polisi

Sosialisasikan Kemudahan Belanja Saham, Kaesang Promosikan Aplikasi Saham Rakyat

Share: Buntut Ritual Maut Payangan, Khofifah Minta Pendataan Padepokan