Luar Jawa

Kisah Pilu Pria di Sinjai, Tak Mampu Sewa Ambulans Bawa Jenazah Bayi Pakai Motor

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Ambulans/ANTARA

Kisah pilu dialami seorang warga di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Asdar. Dirinya harus membawa jasad bayinya yang meninggal dunia hingga puluhan kilometer dengan sepeda motor.

Asdar mengaku tak mampu menyewa ambulans, lantaran dirinya kekurangan uang sebesar Rp100.000.

Meninggal karena prematur: Asdar membawa jasad anaknya dari RSUD Pancaitana, Kabupaten Bone ditemani saudaranya dengan sepeda motor ke rumahnya yang berada di Kabupaten Sinjai. Ia mengaku tak mampu menyewa ambulans untuk membawa jasad bayi tersebut.

Ia mengatakan, anaknya meninggal dunia karena lahir prematur di RSUD Sinjai. Setelah itu, anaknya dirujuk ke RS Datu Pancaitana Kabupaten Bone.

“Sempat mendapat pertolongan tetapi Allah berkehendak lain, anak saya meninggal dunia,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas, Rabu (2/2/2022).

Tempuh jarak 87 km: Asdar membawa pulang jenazah anaknya dari RSUD Pancaitana Bone ke rumahnya, Minggu (30/1/2022) lalu sekitar pukul 21.00 WITA. Jarak tempuh yang jauh, membuat dirinya sampai rumah pukul 22.30 WITA.

Menurut Asdar, rute yang ditempuhnya berjarak sekitar 87 km.

Kekurangan uang: Asdar mengungkapkan kalau dirinya, sempat meminta ke pihak RS Pancaitana Bone untuk mengantar jasad bayinya tersebut menggunakan mobil ambulans ke rumahnya yang berada di Lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

“Saya dimintai biaya mobil ambulans senilai Rp600.000, tetapi saya cuma punya uang Rp 500.000. Kata pihak rumah sakit biayanya tidak cukup, terpaksa jasad bayi saya bawa pulang menggunakan motor,” ungkapnya.

Respon Plt. Gubernur: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman pun angkat bicara menyikapi kabar prihatin ini. Ia mengaku langsung meminta timnya untuk melayat kediaman keluarga tersebut, Selasa (1/2/2022) kemarin.

Saat mengunjungi sang ayah bayi di rumahnya, Andi Sudirman ditemani oleh Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana. Pada kesempatan itu, dirinya juta menyampaikan ucapan duka cita meninggalnya bayi yang lahir dari rahim istrinya. Juliatun Mariani.

Diberikan bantuan: Plt Gubernur mengatakan bayi Asdar meninggal dunia di usia 7 bulan. Ia memberikan bantuan uang duka cita kepada keluarga Asdar yang tak disebutkan jumlahnya.

“Kami turut berduka cita kepada keluarga bapak Asdar. Kami mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ungkapnya.

Kritik rumah sakit: Agar kejadian serupa tak terulang, Andi meminta dinas kesehatan setempat agar meminta rumah sakit memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya bersedia menyediakan bantuan ambulans bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Pekerjaan mereka bidang kesehatan adalah pahlawan kemanusian. Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit di Kabupaten Bone yang tidak memberikan fasilitas mobil ambulans karena keluarga yang sedang berduka kekurangan biaya,” terangnya. (zal)

Baca Juga:

Viral, Pegawai Lion Air Asal Lempar Bagasi Penumpang

Viral Iring-Iringan Presiden ‘Mengalah’ Demi Laju Ambulans di Grobogan

Viral Aksi Polisi di Sulsel Adang Perampas Mobil Hingga Terseret 1 Kilometer

Share: Kisah Pilu Pria di Sinjai, Tak Mampu Sewa Ambulans Bawa Jenazah Bayi Pakai Motor