Firma analisa lalu lintas INRIX telah merilis Global Traffic Scorecard 2021, yang mencantumkan daftar kota-kota di dunia dengan tingkat kemacetan lalu lintas tertinggi. Untuk Indonesia, Surabaya menempati posisi pertama, menggeser Jakarta yang selama ini identik dengan kemacetan.
Metodologi perhitungan: Global Traffic Scorecard diolah dari gabungan data ponsel, mobil, truk, dan kota untuk mengumpulkan data yang kuat dan akurat.
Status kemacetan dikumpulkan dari jutaan pengemudi di seluruh dunia yang menggunakan layanan lalu lintas berbasis INRIX. Dari data yang terkumpul dianalisa waktu perjalanan, jarak tempuh, karakteristik perjalanan, dan dampak kecelakaan terhadap kemacetan dari kota yang diukur.
INRIX dalam menentukan peringkatnya menghitung hours lost in congestion atau waktu yang hilang karena menghadapi kemacetan.
Lima besar: Sekadar informasi, INRIX menganalisis data lalu lintas di 1.000 kota di dunia guna menemukan kota paling macet di dunia. Berdasar penelitian INRIX, 5 kota termacet di Indonesia ialah Surabaya, Jakarta, Denpasar, Malang, dan Bogor
Surabaya masuk 50 besar: Naiknya Surabaya menggeser Jakarta sekaligus menempatkan Kota Pahlawan itu di posisi 41 dari 1.000 kota termacet di dunia. Naiknya kemacetan di Surabaya ini terbilang drastis lantaran di tahun 2020, Surabaya berada di posisi 361 dari 1.000 kota di dunia.
Untuk Surabaya, angka waktu yang hilang mencapai 62 jam, naik dari tahun sebelumnya sebesar 58 jam.
Bogor juga naik: Berdasarkan data dari INRIX, Bogor juga naik peringkat dari urutan 1014 tahun 2020 menjadi peringkat 821 tahun 2021. Meski demikian, jumlah waktu yang hilang karena menghadapi kemacetan turun dari 861 jam menjadi hanya 7 jam saja.
Kota lain turun: Sementara itu, tiga kota lainnya yang masuk kategori kota termacet di dunia mengalami penurunan peringkat. Jakarta yang tahun lalu menempati urutan 55 kini berada di urutan 222 dunia.
Angka waktu yang hilang karena menghadapi kemacetan di Jakarta juga turun dari 409 jam di tahun 2020 menjadi hanya 28 jam di 2021.
Adapun ibu kota Bali, Denpasar juga turun peringkat dari ranking 142 di 2020 menjadi 291 di 2021, dengan waktu yang hilang karena menghadapi kemacetan turun menjadi hanya 31 jam dari 359 jam.
Sementara Malang, Jawa Timur juga turun ranking dari 46 di 2020 menjadi 334 di 2021. Malang mencatat penurunan waktu yang hilang 394 jam menjadi 29 jam.
Baca Juga:
Luhut Perlu Rp3,75 Triliun untuk Tuntaskan Proyek Jalan Tol Becakayu