Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 resmi diselenggarakan di Olympic Stadium atau Stadion Nasional, Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). Berbeda dari Olimpiade sebelumnya, pembukaan kali ini tidak dihadiri oleh penonton.
Berdasarkan laporan CNN, hanya ada sekitar 950 VIP yang ambil bagian dalam acara tersebut, dengan rincian 800 tamu asing, dan 150 dari Jepang. Ketiadaan penonton dan pembatasan tamu terjadi karena kasus Covid-19 yang terus meningkat di Jepang.
Upacara pembukaan diawali dengan beberapa orang menggunakan masker, membawa bendera Jepang ke tengah stadion. Tak lama kemudian, terdengar lagu kebangsaan Jepang.
Menariknya, ada momen mengheningkan cipta untuk mengenang para korban meninggal selama pandemi Covid-19. Momen itu juga dalam rangka mengenang insiden pembantaian Munchen, yang menewaskan atlet Israel pada Olimpiade Munchen 1972.
Baca Juga: Lima Hal Ini Buktikan Olimpiade Tokyo Memang Hadirkan Kesetaraan Gender | Asumsi
Kaisar Jepang Naruhito dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, tampak memasuki stadion dengan menggunakan masker.
Kemudian tampak ada dengan rentetan penampilan teatrikal yang menggambarkan jerih payah dalam menyelenggarakan Olimpiade di Jepang. Upacara pembukaan juga ditandai dengan kembang api yang dinyalakan di atas stadion.
Musik Video Game Diputar saat Parade Olimpiade Tokyo 2020
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 terasa cukup meriah, meski tanpa dihadiri penonton di stadion. Mulai dari penampilan dari sejumlah pengisi acara, hingga parade dari kontingen dari berbagai negara yang diiringi musik.
Menariknya, latar musik yang mengiri parade kontingen dari berbagai negara tersebut, merupakan lagu-lagu yang biasa diputar pada video game populer Jepang. Mulai dari Dragon Quest, Final Fantasy, Monster Hunter, Kingdom Hearts, Chorono Trigger, Ace Combat, Sonic the Hedgehog, dan masih banyak lagi.
Lagu-lagu tersebut disajikan secara medley dengan aransemen orkestra. Lagu-lagu itu berasal dari game yang dikembangkan oleh SEGA, Capcom, hingga Square Enix
Daftar musik video game ini, diketahui dari salah satu pengguna Twitter yang mengunggah tulisan di akun pribadinya, @Nymo.
Full list of video game music playing for the Parade of Nations, including Dragon Quest, Final Fantasy, Monster Hunter, Kingdom Hearts, Chrono Trigger, Ace Combat, Sonic the Hedgehog, NieR, Soul Caliber, and more
??https://t.co/62vSPloH5tpic.twitter.com/94JMqaYN7b— Nicolo (@Nymo) July 23, 2021
Menurut akun @Nymo, musik video game itu justru membuat orang yang menyaksikan tidak terlalu antusias melihat parade olimpiadenya.
“Saya pikir, kita semua lebih memperhatikan musik video game, daripada Parade of Nations,” tulisnya.
Atlet Selancar Indonesia Kenakan Pakaian Adat Bali
Setelah itu, barulah parade atlet dengan menggunakan masker dilakukan. Total ada 206 negara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Kontingen Indonesia diketahui berada di urutan 22 dalam parade. Tampak pembawa bendera Indonesia, yakni atlet selancar Rio Waida, mengenakan pakaian adat Bali Payas Madya. Sedangkan atlet lain, menggunakan pakaian putih, sambil membawa bendera merah putih berukuran kecil.
Beberapa atlet Indonesia juga terpantau mengabadikan momen bersejarah itu dengan ponsel yang dibawanya.
Baca Juga: Badai In-Fa Ancam Tim Surfing Indonesia Lakoni Debut dan Raih Medali di Olimpiade Tokyo | Asumsi
Indonesia diketahui mengirim 28 atlet untuk berlaga dalam delapan cabang olahraga dalam Olimpiade Tokyo 2020. Indonesia memasang target, dapat menembus peringat 40 besar dalam ajang tersebut.
Sejumlah Negara Ada yang Tak Berjarak dan Bermasker
Dalam parade tersebut, ada beberapa kontingen dari sejumlah negara yang tidak menjaga jarak selama parade. Kontingen dari Argentina misalnya, mereka tampak berjingkrak sambil berpelukan tanpa mengindahkan jarak sosial.
Mereka juga sempat berswafoto secara berkerumun di tengah lapangan, usai melakukan parade. Bahkan beberapa perwakilan ada yang melepaskan maskernya.
Selain Argentina, ada pula kontingen dari Australia. Mereka mengenakan atasan putih dan bawahan gelap, berjalan berkerumun. Lalu, kontingen asal Italia juga melakukan hal yang serupa. Mereka berjalan dengan sangat rapat tanpa adanya jarak.
Sedangkan beberapa kontingen dari Kirgistan dan Tajikistan, terlihat tidak mengenakan masker ketika mereka berjalan memasuki area lapangan Stadion Nasional, Tokyo, Jepang.
Sementara pada pembukaan itu pula, terpantau Presiden Perancis Emmanuel Macron, menghadiri upacara tersebut. Hal itu tidak mengherankan, mengingat Perancis akan menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 2024.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Penyelenggaraan Olimpiade harus tertunda setahun, karena adanya pandemi Covid-19.