Kerusuhan berdarah pecah di Kazakhstan, Kamis (6/1/2022) dan menelan puluhan korban jiwa dan ribuan lainnya luka-luka. Kerusuhan ini disebut sebagai kerusuhan terburuk dari negara bekas Uni Soviet itu pasca 30 tahun kemerdekaannya.
Dikutip dari Reuters, setidaknya 18 petugas polisi dan tentara tewas dalam bentrokan yang terjadi di kota-kota utama. Bahkan, dua petugas keamanan ditemukan dengan kondisi terpenggal.
Almaty kota metropolis terbesar yang disebut sebagai “ibu kota selatan” Kazakhstan, menjadi pusat demonstrasi yang berujung anarkis. Gedung-gedung administrasi, bisnis, dan pusat perbelanjaan dibakar dan dijarah.
Kondisi WNI: Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan, Muhammad Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kazakhstan dalam keadaan aman di tengah status keadaan darurat yang berlaku di negara itu.
Sebanyak 140 WNI di Kazakhstan berada di sejumlah kota, antara lain Nur-Sultan, Almaty, dan Burabay.
“Saya menyampaikan bahwa 140 orang warga negara Indonesia yang berada di Republik Kazakhstan dan tiga orang warga negara Indonesia yang di Republik Tajikistan dalam keadaan aman,” kata Dubes Fadjroel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Diimbau tidak keluar rumah: Fadjroel juga mengeluarkan sejumlah imbauan kepada seluruh WNI di Kazakhstan, khususnya setelah status darurat yang diumumkan oleh Presiden Kazakhstan pada 4 Januari 2022.
“Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nur-Sultan mengimbau seluruh WNI di Kazakhstan untuk selalu waspada dan berhati-hati, menjauhi kerumunan, serta tidak bepergian ke luar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting,” ucap Fadjroel.
Tidak ikut aksi: Fadjroel juga meminta seluruh WNI di Kazakhstan untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, menjaga ketertiban serta tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat.
Para WNI juga diimbau untuk tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan.
Jalur komunikasi: Dalam kondisi darurat ini, KBRI Nur-Sultan meminta para WNI di Kazakhstan untuk saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di wilayah masing-masing.
“Para WNI di Kazakhstan dapat berkomunikasi dengan KBRI melalui grup perbincangan WNI atau jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi tahu kondisi terakhir masing-masing dan melaporkan hal-hal penting untuk diketahui bersama,” katanya.
Selain itu, KBRI Nur-Sultan juga membuka layanan telepon untuk informasi dan bantuan, nomor telepon KBRI (hari dan jam kerja) 8 (7172) 790670; serta hotline KBRI (24 jam melalui SMS, telepon atau WA) +77718360245. WNI juga bisa menghubungi alamat KBRI di Sarayshyq St 22, Nur-Sultan 020000.
Baca Juga:
Demo Tolak Lockdown di Belanda, Dua Warga Diduga Ditembak Polisi
Perang Antar Geng di Penjara Ekuador, 68 Napi Tewas
Pengamanan Erdogan Diperketat Usai Bom Ditemukan di Mobil Pengawal