Program vaksinasi anak telah dimulai pelaksanaannya di berbagai negara, termasuk di Indonesia sejak Desember lalu. Sejauh ini, vaksinasi baru diberikan untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
Beberapa perusahaan penyedia vaksin masih menguji apakah vaksin bisa diberikan untuk anak umur di bawah 6 tahun.
Proses uji klinis: Salah satunya seperti yang dilakukan perusahaan penyedia vaksin, Pfizer Inc yang membuka peluang vaksinasi COVID-19 bagi anak juga akan diberikan untuk usia 5 tahun dan ke bawah. Sejauh ini, perusahaan tersebut masih melakukan proses uji klinis lebih lanjut.
Peneliti vaksin Pfizer, Alejandra Gurtman mengatakan hasil terbaru uji klinis vaksin COVID-19 untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun bakal dilakukan hingga April mendatang.
Urgensi: Pfizer, kata dia saat ini terus mengembangkan vaksin COVID-19 bersama dengan perusahaan bioteknologi asal Jerman BioNTech SE. Ia mengatakan penelitian juga dilakukan untuk mengetahui seberapa penting pemberian vaksin dosis ketiga pada anak.
“Studi ini telah diubah untuk memberikan dosis ketiga untuk semua orang yang berusia di bawah lima tahun setidaknya delapan minggu setelah vaksinasi terakhir mereka,” kata Gurtman seperti dilansir dari Reuters.
Booster pada anak: Menurut Gurtman paling cepat hasil kajian soal keamanan vaksin ini untuk diberikan pada anak-anak usia tersebut pada akhir Maret 2022. Dalam penelitian yang sama, Pfizer juga mempelajari efek dosis ketiga vaksinnya pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun.
Adapun hal yang diteliti adalah soal pemberian booster vaksin dengan jarak enam bulan setelah pemberian dosis kedua kepada anak di usia tersebut. Ia memastikan Pfizer-BioNTech hingga saat ini, disahkan penggunaannya di Amerika Serikat untuk orang berusia 5 tahun ke atas.
“Sejauh ini, The Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) mendukung pemberian suntikan booster vaksin buatan Pfizer untuk orang-orang berusia 12 sampai 15 tahun,” katanya. (zal)
Baca Juga:
Vaksin Booster Dimulai 12 Januari, Perhatikan Ada yang Gratis dan Berbayar