Kasus BLBI Fadel Diungkit Lagi Usai Minta Copot Jabatan Menkeu
Wakil MPR Fadel Muhammad sempat menjadi salah satu orang yang meminta Presiden Jokowi segera copot jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, permintaan itu justru malah menjadi bumerang, karena kasus Fadel yang pernah terjerat dana BLBI Bank Intan diungkit kembali.
Utang Rp136,94 miliar: Jika mengutip data Kementerian Keuangan, per Desember 2020, Fadel memang tercatat masih memiliki utang BLBI senilai Rp 136,43 miliar atas kepemilikan Bank Intan. Fadel diketahui pernah menjadi salah satu pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi.
Pegiat sosial dan penulis Denny Siregar menyoroti informasi bahwa Fadel masih terikat dengan dana BLBI Bank Intan.
Pak Fadel Muhammad, mending fokus aja pak bayar hutang BLBI ke negara Rp136 miliar. Kalau hutang sudah dibayar, baru boleh marah-marah ke bu Sri Mulyani.” cuit Denny melalui akun Twitter pribadinya @dennysiregar7, Kamis (1/12/21).
Total kekayaan Fadel: Dikutip dari Detik.com, Fadel memiliki total harta senilai Rp 98 miliar atau tepatnya Rp 98.594.459.910. Harta itu terdiri dari aset properti tanah dan bangunan senilai Rp 41.745.650.000. Bila dirinci dia memiliki aset tanah dan bangunan sebanyak 8 unit di Jakarta dan Bogor.
Semua aset itu merupakan hasil sendiri. Aset terbesar Fadel yang kedua berbentuk surat berharga senilai Rp 41.375.407.772. Kemudian ada harta setara kas senilai Rp 14.514.452.138 dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 958.950.000.
Respon Fadel: Fadel sendiri telah membantah dan mengklarifikasi kalau kasus itu sudah diselesaikan lewat pengadilan. Malahan, Fadel menyebut hal itu merupakan permintaan Sri Mulyani semasa menjabat sebagai Menteri Keuangan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla beberapa tahun lalu.
Melansir Detik.com, Fadel menegaskan dalam putusan Peninjauan Kembali (PK), Mahkamah Agama (MA) telah perintahkan pemerintah segera kembalikan Rp23 miliar kepada share holder.
MPR vs Menkeu: Para pimpinan MPR salah satunya Fadel sempat mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot jabatan Sri Mulyani lantaran tidak maksimal mengelola anggaran negara, anggaran MPR dipotong, dan kerap tiba-tiba membatalkan rapat dengan MPR. (zal)
Baca Juga:
