Pimpinan Majelis Permusyawartan Rakyat (MPR) meminta Presiden Joko Widodo memberhentikan Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
MPR menilai Sri Mulyani tidak cakap dalam mengelola keuangan negara, sehingga perlu diganti oleh orang baru.
Minta Copot Sri Mulyani: Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengatakan usulan agar Sri Mulyani dicopot dari jabatan menteri keuangan merupakan hasil rapat antara 10 pimpinan MPR.
Dalam rapat, pimpinan MPR menilai Sri Mulyani kurang cakap dalam mengelola keuangan negara.
Anggaran MPR Dipotong: Mengutip CNNIndonesia.com, Fadel menjelaskan beberapa alasan MPR mengusulkan agar Jokowi memberhentikan Sri Mulyani selain soal kecakapan mengelola keuangan.
Alasan lainnya adalah karena Sri Mulyani memotong anggaran MPR. Padahal, saat ini pimpinan MPR sudah ada 10 orang. Tidak seperti sebelumnya yang hanya delapan orang.
Alasan lain yang diungkapkan Fadel yakni soal Sri Mulyani yang ingkar janji soal kegiatan sosialisasi empat pilar oleh MPR. Jumlah kegiatan tidak sesuai dengan yang pernah dijanjikan Sri Mulyani.
Perlakuan Tak Wajar: Fadel mengatakan Sri Mulyani pun pernah membatalkan agenda rapat dengan MPR secara tiba-tiba. Dia mengklaim itu terjadi tidak hanya sekali.
Dia mengingatkan bahwa MPR merupakan lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. Fadel mengatakan MPR patut diberi perlakuan yang wajar dari pejabat pemerintahan.
Sri Mulyani Memuaskan: Merujuk hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi anggota kabinet yang kinerjanya dinilai paling memuaskan.
Survei itu dilakukan pada Maret-April 2021 lalu dengan melibatkan 1.200 responden dengan tingkat akurasi data 97 persen.
Sebaliknya, menteri yang paling tidak memuaskan di mata publik adalah Menkumham Yasonna Laoly dan Menaker Ida Fauziyah.
Baca juga: