Polres Jayawijaya, Papua diminta warga untuk membayar denda adat sebesar Rp4 miliar plus 30 ekor babi.
Warga meminta itu usai anggota keluarganya ditembak oleh ada seorang anggota polisi beberapa waktu lalu.
Satu Bulan: Kapolres Jayawijaya, AKBP Muh Safei membenarkan ada permintaan dari warga yang anggota keluarganya pernah ditembak dua personel kepolisian.
“Karena Polres sebagai orang yang dituntut, kami minta waktu satu bulan untuk konsolidasi menyiapkan apa yang harus kita siapkan. Keluarga minta Rp4 miliar dan 30 ternak (babi),” kata dia mengutip Antara.
Negosiasi: Polisi mencoba untuk mengajak warga bernegosiasi ihwal denda yang diminta.
Safei mengatakan denda yang diminta warga sangat besar dan melampaui personel kepolisian yang jadi pelaku penembakan.
“Dua anggota pelaku penembakan akan dilibatkan dalam pembayaran denda. Kami siapkan uang paling tidak sesuai kemampuan dari dua orang yang dituntut. Kami (Polres Jayawijaya) bantu-bantu,” kata Safei.
“Pelaku di sini oknum anggota dan gajinya tidak masuk akal kalau dibilang Rp4 miliar sehingga nanti kami, Polres Jayawijaya, yang menjembatani,” katanya.
Alasan Babi: Babi dipilih selain uang karena hewan tersebut kerap dipakai untuk menyelesaikan sengketa warga di pegunungan tengah Papua.
Harganya pun terbilang cukup mahal jika dibandingkan hewan ternak lain.
Baca juga:
Peluru Nyasar Tembus Rumah Wartawan TVRI di Papua Barat
Polisi Tangkap Pelaku Utama Kerusuhan Yahukimo Papua
TNI-Polri Kontak Senjata Lawan KKB Papua Penyerang Puskesmas