Politik

Ironi Fasilitas Hotel Isoman untuk Anggota DPR di Tengah Kesengsaraan Rakyat Akibat Pandemi

Ikhwan Hardiman — Asumsi.co

featured image
Unsplash

​Keputusan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) memberikan fasilitas isolasi mandiri terhadap anggota DPR yang terpapar
Covid-19 menuai gejolak di masyarakat. Berbagai tanggapan muncul, banyaknya
pihak yang kontra terhadap kebijakan tersebut.

​Sekretariat Jenderal DPR mengeluarkan surat tentang
fasilitas bagi para anggota parlemen yang menjalani isolasi mandiri saat
terpapar Covid-19. Keputusan tersebut dituangkan dalam surat bernomor
SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021 yang diteken Sekretaris Jenderal Indra
Iskandar, seperti dikutip Kamis (29/7/2021).

​”Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, bahwa
Sekretariat Jenderal DPR RI bekerja sama dengan beberapa hotel, menyediakan
fasilitas karantina/isolasi mandiri bagi anggota DPR RI yang terkonfirmasi
positif Covid-19 baik yang tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan dengan
isolasi mandiri di hotel,” demikian petikan bunyi surat tersebut.

Sejumlah hotel pun dipersiapkan untuk menjalani isolasi
mandiri bagi anggota DPR yang terpapar Covid-19. Hotel-hotel tersebut adalah
Ibis Budget Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan Hotel Oasis Atrium Senen,
Jakarta Pusat. Melansir Kompas, paket isoman dari salah satu hotel itu bisa mencapai Rp39 juta.

​Selain anggota DPR, fasilitas tersebut juga dapat digunakan
bagi tenaga ahli maupun staf DPR yang terpapar Covid-19. Namun, fasilitas ini ditekankan
tidak termasuk bagi anggota keluarga dewan parlemen.

Baca Juga: 2.313 Orang Dilaporkan Meninggal Saat Isoman Selama Juni-Juli 2021, Faskes Kolaps? | Asumsi

​Fasilitasnya pun cukup komplit, setiap orang yang diisolasi
mandiri mendapatkan layanan hotel yakni makan tiga kali sehari (pagi, siang,
dan malam), laundry tiga potong baju per hari, free Wi-Fi dan parkir.

​Selain itu, fasilitas kesehatannya pun mencukupi seperti
konsultasi dokter melalui telepon setiap hari (dr. Fahri dari Laboratorium
Amelia Clinic dan Prolepsis), kunjungan dokter atau perawat 2-3 kali, dapat
vitamin, dan satu kali tes PCR (di hari ke-7).

Ditolak sejumlah anggota DPR

​Urgensi pemberian fasilitas ini pun menjadi soal, bahkan
oleh anggota DPR sendiri. Sekretaris Jenderal PAN sekaligus Wakil Ketua Komsi
VII DPR Eddy Suparno juga mempertanyakan kebijakan ini.

​”Penyediaan hotel untuk anggota DPR beserta stafnya
jika ada yang terpapar itu tidak penting tidak urgen dan sesungguhnya tidak
perlu dilakukan,” ujarnya saat dihubungi Asumsi.co, Kamis (29/7/2021).

​Dia menilai para anggota DPR sudah memiliki rumah jabatan
yang di daerah Kalibata dan Ulujami, Jakarta Selatan yang dapat dimanfaatkan
untuk fasilitas isolasi mandiri. Keberadaan rumah jabatan membuat hotel tidak
dibutuhkan.

Bahkan, pemberian fasilitas hotel ini dianggap sebagai
pemborosan, padahal anggaran yang saat ini sedang ketat bisa dimanfaatkan
masyarakat yang membutuhkan baik mereka yang terkena Covid-19 maupun yang
terdampak Covid-19 sehingga membutuhkan bantuan sosial.

​Oleh karena itu, Eddy menilai pemberian fasilitas hotel
tidak perlu dilanjutkan lagi karena sudah ada fasilitas rumah jabatan. Kalau
pun ada anggaran yang sudah disiapkan baiknya dimanfaatkan untuk warga
masyarakat yang lebih membutuhkan.

Ironi

​Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah bahkan
menilai pemberian hotel bagi anggota DPR dan stafnya yang terkena Covid-19
memunculkan diskriminasi, karena tidak melihat kondisi masyarakat yang harus
isoman dalam kondisi memprihatinkan.

​”Ini jadi kontraproduktif di situasi masyarakat mereka
isoman berbiaya sendiri masyarakat itu. Kalau menggunakan anggaran negara
muncul kecemburuan sosial, penolakannya tinggi, dari anggota dewan juga menolak
karena mereka dinilai konstituen, sementara konstituen masyarakat juga lagi
tragis,” katanya saat dihubungi Asumsi.co.

Baca Juga: Panduan Isolasi Mandiri | Asumsi

​Selain itu, dia pun menilai harus adanya transparansi
mengenai apa yang sebenarnya terjadi karena bukan kali pertama DPR membuat isu
yang menggemparkan masyarakat.

​Sebaiknya dana yang tadinya dianggarkan untuk kebutuhan
isoman di hotel tersebut diarahkan ke bantuan masyarakat dan membangun
solidaritas. “Tidak ada urgensinya, karena di tengah situasi kesulitan
semua, yang penting membangun solidaritas sosial contoh teladan,”
urainya.​

Share: Ironi Fasilitas Hotel Isoman untuk Anggota DPR di Tengah Kesengsaraan Rakyat Akibat Pandemi