Isu Terkini

​Dijuluki King of Silent, Ini Jawaban Pihak Ma’ruf

Irfan — Asumsi.co

featured image
https://instagram.com/kyai_marufamin

Gelar King of Silent atau rajanya diam yang disematkan oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dijawab oleh Juru Bicara
Wakil Presiden, Masduki Baidlowi. Dalam konferensi pers virtual yang digelar
via zoom, Rabu (7/7/2021), Masduki menyebut kalau selama ini Ma’ruf sudah
bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Wapres.

​Menurutnya, jabatan wakil presiden yang diemban Ma’ruf bukanlah jabatan
eksekutorial sebagaimana menteri. Wapres hanya melakukan koordinasi dengan
kementerian/lembaga terkait berbagai rencana kebijakan. Wapres juga melakukan
koordinasi hingga melaksanakan tugas kenegaraan yang dilimpahkan oleh presiden.

​”Oleh karena itu, maka saya ingin tegaskan bahwa apa yang dikemukakan
oleh mahasiswa, pengamat yang secara parsial melihat, itu saya kira tidak
benar. Karena wapres bekerja dengan baik,” kata Masduki.

​Hal ini disebutnya bukan omong kosong. Sebab, sejumlah lembaga survei kredibel
seperti LP3ES dan Litbang Kompas menyatakan kalau masyarakat puas dengan duet
Jokowi-Ma’ruf Amin. Pada Survei LP3ES Mei
2021 misalnya, 63,1 persen dari 1200 responden di 34 kota besar di Indonesia
menyatakan respons baik mereka pada kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Survei Litbang
Kompas
 di periode yang sama juga menyatakan hal serupa yakni 69,1
persen dari 1200 responden di 34 provinsi.

​”Penilaian seperti ini (kinerja Ma’ruf sudah baik) dibanding dengan
berbagai survei tadi sangatlah korelatif,” ucap dia.

Baca juga: Setelah Jokowi, Giliran Ma’ruf dan Puan yang Dapat Gelar dari Mahasiswa | Asumsi

​Kendati demikian, Masduki memastikan Ma’ruf tidak marah dengan julukan yang
diberi oleh mahasiswa ini. Sosok mantan ketua MUI ini, kata Masduki, hanya
terkekeh membaca gelar yang disematkan kepadanya.

​”Kata Kiai Ma’ruf enggak apa-apa. Biar pinter-pinter mahasiswa,”
ucapnya.

​Masduki juga menyebut Ma’ruf tak akan menggunakan jalan seperti peretasan
untuk membungkam kritik. “Enggak lah saya kira tidak akan begitu,”
ucap dia.

Akun Instagram BEM Unnes Hilang

​Namun, kabar terbaru menyebut kalau akun instagram BEM Unnes hilang. Belum
diketahui pasti siapa yang melakukan hal ini. Namun saat Asumsi
melakukan pencarian di kolom search instagram, akun BEM Unnes sudah
tidak bisa ditemukan.

​Mengutip CNN
Indonesia
, Presiden BEM KM Unnes, Wahyu Suryono Pratama membenarkan kabar
itu. Menurutnya akun instagram BEM-nya dinonaktifkan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.

​Wahyu menjelaskan akun tersebut hilang sekitar pukul 16.00 WIB. Saat diakses,
akun tersebut sudah dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun instagram
tersebut menghilang.

Ia pun menilai kalau hal ini merupakan salah satu wujud nyata dari melemahnya
demokrasi di Indonesia, termasuk demokrasi digital. ​”Kejadian ini seolah sudah menjadi tradisi ketika orang atau lembaga
melakukan kritik berbalas dengan serangan balik secara digital,” kata dia.

Baca juga: Ramai-ramai BEM Kampus Sindir Jokowi, Bagian dari Demokrasi? | Asumsi

​Sebelumnya, gelar satir disematkan untuk Wakil Presiden Indonesia KH Ma’ruf
Amin dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Diberikan oleh BEM Universitas Negeri
Semarang (UNNES), Ma’ruf digelari sebagai King of Silent. Sementara, Puan
digelari sebagai Queen of Ghosting.

​Mengutip pernyataan BEM Unnes, Rabu (7/7/2021) yang diunggah di akun instagram
@bemkmunnes, gelar “King of Silent” untuk Ma’ruf dikarenakan mantan
ketua MUI ini sangat jarang muncul di publik. Padahal, sebagai Wakil Presiden,
mestinya Ma’ruf punya eksistensi dan mampu memberi jawaban lugas serta gamblang
dalam merespons problem multidimensional di masa pandemi.

​”Ia justru hanya terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan
argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas, yakni agama Islam.
Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum
fardlu kifayyah melaksanakan vaksinasi Covid-19,” kata BEM Unnes.​

Share: ​Dijuluki King of Silent, Ini Jawaban Pihak Ma’ruf